Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengimbau Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Perum Bulog untuk mengendalikan tingkat inflasi sepanjang 2016 seperti yang telah dilakukan pada tahun lalu.
Sepanjang 2015, dia mengatakan tingkat inflasi nasional berada di kisaran 3,3% di tengah melambatnya perekonomian. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan capaian pada 2014 sebesar 8,3%.
“Itu betul-betul terus kita ikuti agar inflasi pada tahun ini juga pada angka-angka di sekitar tahun 2015. Ada supply yang kurang segera supply, ada distorsi pasar segera dikerjakan,” kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna, seperti dikutip halaman Setkab, Senin (4/1/2015).
Selain terjaganya inflasi, Jokowi mengatakan realisasi serapan pemerintah sampai akhir tahun membalikkan ekpektasi sejumlah pihak yang berasumsi hanya finish dibawah 80% dari target yang dicanangkan.
“Saya kira sangat jauh dari itu. Jadi belanja negara, realisasi belanja negara berada pada posisi 91,2%, alhamdulilah menurut saya sangat baik atau jatuh angkanya di Rp1.810 triliun,” sebut Presiden.
Amran Sulaiman, Menteri Pertanian mengatakan pihaknya bersama Kementerian Perdagangan dan Bulog akan berupaya menata rantai pasok sejumlah bahan pokok, seperi beras, jagung, bawang, sapi dan lain-lain menjadi lebih efisien.
“Kalau konkrit di sektor kami, kelompok tani akan di bina, barangnya masuk ke Bulog, Bulog masuk ke toko tani ke konsumen. Tadinya, ada delapan titik jadi akan berkurang ke tiga atau empat titik,” katanya, dikompleks Istana Kepresidenan, Senin (4/1/2015).