Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Gedung Perkantoran Tahun Ini akan Berubah Signifikan

Perusahaan konsultan properti, PT Leads Property Services Indonesia memprediksi pasar perkantoran di Jakarta akan mengalami penyesuaian yang signifikan seiring penambahan pasokan baru dalam jumlah besar.
Foto udara Lanskap gedung perkantoran dan apartemen (rumah susun vertikal) menggunakan Helikopter Super Puma NAS-332 milik Skuadron 45 TNI AU di salah satu sudut kota Jakarta, Kamis (18/6/15)./Antara
Foto udara Lanskap gedung perkantoran dan apartemen (rumah susun vertikal) menggunakan Helikopter Super Puma NAS-332 milik Skuadron 45 TNI AU di salah satu sudut kota Jakarta, Kamis (18/6/15)./Antara
Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan konsultan properti, PT Leads Property Services Indonesia memprediksi pasar perkantoran di Jakarta akan mengalami penyesuaian yang signifikan seiring penambahan pasokan baru dalam jumlah besar.
 
Berdasarkan laporan Jakarta Property Market yang dipublikasikan Leads, hingga dalam periode September 2015 -- Maret 2016 pasar perkantoran di Jakarta akan mendapat tambahan pasokan baru seluas 715.000 m2.
 
Pasokan ini diperkirakan akan memperlebar kesenjangan antara permintaan dengan penawaran ruang kantor. Bahkan dengan faktor makro ekonomi yang optimistispun, tingkat permintaan sulit menyerap pasokan baru yang terus bertambah.
 
"Dalam enam bulan ke depan [hingga Maret 2016] akan ada tambahan ruang kantor baru seluas 715.000 m2. Okupansi akan mencapai level baru yang lebih rendah," tulis Leads dalam laporan yang dikutip Bisnis, Senin (4/1/2015).
 
Sepanjang 2015, Leads mencatat total pasokan ruang kantor baru di kawasan pusat niaga atau CBD mencapai 277.000 m2 sedangkan di luar kawasan CBD mencapai 191.000 m2. Leads menyebut, sejumlah proyek perkantoran yang semula ditargetkan rampung pada kuartal III 2015, ditunda hingga kuartal I 2016.
 
Hingga kuartal III 2015, Leads mencatat tingkat permintaan perkantoran di CBD mencapai 34.500 m2 sedangkan pasokan mencapai 144.000 m2. Sementara itu, di kawasan non CBD, permintaan ruang kantor mencapai 15.400 m2 dengan pasokan baru seluas 192.000 m2.
 
Tingkat penyerapan yang rendah membuat okupansi ruang kantor turun. Secara keseluruhan Leads mencatat tingkat okupansi mencapai 88,7% per kuartal III 2015, turun 3,1% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper