Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Industri Harus Agresif dalam Hadapi MEA

Produsen nasional harus bisa memanfaatkan MEA dengan melakukan langkah agresif.
Produsen nasional harus bisa memanfaatkan pasar Asean melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan melakukan langkah agresif. Foto ilustrasi. / asean.org
Produsen nasional harus bisa memanfaatkan pasar Asean melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan melakukan langkah agresif. Foto ilustrasi. / asean.org

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen nasional harus bisa memanfaatkan pasar Asean melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan melakukan langkah agresif.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menjelaskan bahwa selama ini pelaku industri di sektor makanan dan minuman (mamin) masih berfokus pada pasar lokal.

Dengan adanya MEA yang berarti tidak ada batasan area pasar lagi, membuka jalan untuk meningkatkan ekspor industri mamin yang selama ini hanya berkisar 7%.

“Ekspor mamin itu hanya 7%, untuk porsi Asean juga kecil. Jadi dengan ada banyak kemudahan dengan MEA, ini akan menambah pasar baru, karena Asean hitungannya sudah tidak ekspor lagi,” ujarnya pada Bisnis, Senin (28/12/2015).

Dia mengatakan bahwa saat ini dalam dua tahun belakangan  sudah banyak pelaku industri menengah dan besar yang melakukan penambahan kapasitas produksi untuk menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Selain itu, upaya untuk menancapkan kaki di negara-negara Asean lain dilakukan melalui pemasaran yang lebih serius serta upaya akuisisi perusahaan-perusahaan di negara lain.

“Jadi kita itu harus defense by offense. Strategi ini harus dimunculkan supaya kita tidak hanya menerima, tapi juga bisa mengisi pasar negara lain,” katanya.

Selain itu, dia menilai bahwa pemerintah harus menyelaraskan kebijakan maupun regulasi dengan kebijakan negara Asean lainnya.

“Pemerintah harus memikirkan supaya regulasi yang ada tidak bertentangan dengan regulasi di Asean. Termasuk untuk bunga bank, iklim investasi, regulasi tenaga kerja,” jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Shahnaz Yusuf
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper