Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK MRT: Empat Bor Raksasa Beroperasi di Bawah Tanah

Pembangunan terowongan jalur bawah tanah Mass Rapid Transit Jakarta sepanjang jalur Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia menggunakan empat alat bor bawah tanah.n
Pekerja memantau proses pengangkatan mata bor raksasa yang akan dimasukkan ke lubang dudukannya di area proyek MRT kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2015)./Antara-Wahyu Putro A
Pekerja memantau proses pengangkatan mata bor raksasa yang akan dimasukkan ke lubang dudukannya di area proyek MRT kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2015)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan terowongan jalur bawah tanah Mass Rapid Transit Jakarta sepanjang jalur Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia menggunakan empat alat bor bawah tanah.

Dua mesin bor sudah dioperasikan dari titik awal Patung Senayan menuju utara yang nantinya finish di  Setiabudi. Mesin bor pertama sudah mulai beroperasi sejak  September 2015, sedangkan mesin bor kedua beroperasi sejak November 2015.

Keterangan pers PT MRT Jakarta yang diterima Bisnis.com hari ini Rabu (23/12/2015) menjelaskan  Mesin bor pertama bernama "Antareja" sudah mengebor tanah sepanjang 327 meter. Mesin bor kedua bernama "Antareja II" sudah menembus perut jalan Jenderal Sudirman sepanjang 277,5 meter.

Kedua mesin bor tersebut dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104&CP; 105 (Senayan-Setiabudi) yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Konstruksi.

Adapun untuk dua mesin bor lainnya akan dioperasikan mulai dari titik Bundaran HI bergerak ke selatan menuju titik Setiabudi. Mesin bor ketiga akan berangkat dari Bundaran HI direncanakan mulai beroperasi pada Februari 2016. Adapun mesin bor keempat direncanakan mulai beroperasi Maret 2016.

Mesin bor ketiga dan keempat bernama Mustika Bumi I dan Mustika Bumi II dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 106 (Dukuh Atas-Bundaran HI) yaitu SMCC-HK Joint Operation yang terdiri dari Sumitomo Mitsui Construction Company-Hutama Karya.

Keempat mesin bor tersebut diproduksi oleh perusahaan Jepang bernama JTSC (Japan Tunel Systems Corporation) menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia.

Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan mesin TBM ini akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2015.

Adapun penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor Selatan-Utara Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) secara keseluruhan telah mencapai 35% dengan rincian untuk pekerjaan proyek pada struktur layang telah menyelesaikan 22% dan struktur bawah tanah sebesar 50% per 30 November 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper