Bisnis.com, JAKARTA –Di sela-sela pertemuan KTM Nairobi, para negara anggota Asean juga melakukan pertemuan informal membahas perkembangan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong menyebutkan bahwa Asean perlu memperkuat soliditas untuk menuntaskan perundingan RCEP.
“ASEAN juga perlu mencermati dinamika ekonomi global maupun regional yang bisa berimplikasi kepada negara-negara di kawasan Asean. Dinamika tersebut di antaranya seperti Kemitraan Trans Pasifik (Trans Pacific Partnership / TPP) dan status mata uang renminbi China yang menjadi special drawing right bersama-sama dengan dolar AS, yen, poundsterling, dan euro,” kata Thomas dalam siaran pers, Jumat (18/12/2015).
Pada pertemuan tersebut, Ketua Tim Perundingan RCEP Iman Pambagyo memaparkan status terakhir perundingan RCEP serta langkah ke depan dalam rangka penyelesaian perundingan RCEP.
Para menteri Asean kembali mengharapkan kepemimpinan Indonesia yang kuat dan kredibel untuk dapat mengakselerasi proses perundingan RCEP.
Terkait KTM Nairobi, para menteri ASEAN juga menyatakan dukungannya bagi kelangsungan Doha Development Agenda (DDA) yang berorientasi pada aspek pembangunan.
Selain itu, juga mendukung sistem perdagangan multilateral dengan penyempurnaan di berbagai sektor untuk mencapai kesepakatan yang bermanfaat untuk semua anggota, khususnya kepentingan negara berkembang dan LDCs.