Kabar24.com, JAKARTA-- Menyusul negara-negara Asia lainnya, Selandia Baru kini resmi menjadi anggota ke-sembilan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Bergabungnya Selandia Baru akan memberikan kontribusi pada AIIB untuk mencapai ambang 50% modal yang diperlukan untuk mulai beroperasi.
Proses ini diperkirakan memakan waktu pada pertengahan Desember tahun ini. Ratifikasi ini juga sekaligus menjadi kelanjutan dari International Financial Agreement Amandment Act yang telah diteken di Selandia Baru pada November lalu.
“Selandia Baru adalah negara maju dari Barat pertama yang bergabung untuk mendirikan AIIB, dan keanggotaan kami akan menngkatkan pertumbuhan ekonomi kami yang sudah kuat, perdagangan, dan koneksi investasi dari wilayah Asia,” ujar Menteri Keuangan Selandia Baru Bill English, seperti dikutip dari situs Global Post, Rabu (09/12).
Dia mengatakan melalui peran negaranya dalam mendirikan AIIB, pihaknya telah mampu untuk memastikan bahwa bank tersebut miliki fondasi struktur organisasi yang kuat, kebijakan sosial dan lingkungan, serta tingkat transparansi yang baik.
"Selandia Baru diuntungkan dari perkembangan ekonomi yang pesat dan berkelanjutan di seluruh Asia. Untuk melanjutkan ini, regional Asia perlu untuk mengatasi kendala yang ditimbulkan oleh terhambatnya infrastruktur, "katanya.
AIIB akan memiliki sekitar US $ 100 miliar dari modal awal untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut. Adapun dana yang disetor oleh Selandia Baru kepada AIIB mencapai sekitar US$83,05 juta, yang dibayarkan selama lima tahun.
Investasi infrastruktur melalui bank ini akan mencakup perbaikan jaringan transportasi, penyediaan sanitasi dan air minum yang layak, serta mendukung energi berkelanjutan. AIIB diharapkan mulai beroperasi pada Januari 2016.
