Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi akan Cabut Subsidi Industri Sektor Tertentu, Apakah Itu?

Pemerintah akan menghapus subsidi dan perlindungan kepada industri tertentu di dalam negeri, agar dalat meningkatkan daya saingnya.
Ilustrasi industri farmasi/Bisnis
Ilustrasi industri farmasi/Bisnis

Bisnis.com, BOGOR—Pemerintah akan menghapus subsidi dan perlindungan kepada industri tertentu di dalam negeri, agar dalat meningkatkan daya saingnya.

Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan visi Indonesia saat ini adalah kompetisi. Dengan begitu, pemerintah akan mengurangi subsidi dan perlindungan terhadap industri tertentu di dalam negeri secara bertahap.

“Presiden juga menekankan bahwa visi Indonesia ke depan adalah kompetisi, sehingga hal yang berkaitan dengan subsidi, proteksi, dan perlindungan akan dikurangi secara bertahap,” katanya di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/12/2015).

Pramono menuturkan penghapusan subsidi dan perlindungan itu juga akan dilakukan kepada badan usaha milik negara (BUMN), khususnya di sektor farmasi. Selama ini industri farmasi dalam negeri kalah bersaing, dan bergantung kepada subsidi serta perlindungan yang diberikan pemerintah.

Menurutnya, ketergantungan industri farmasi terhadap subsidi dan perlindungan itu kemudian menyebabkan harga produk obat-obatan menjadi lebih mahal, karena sebagian besar bahan bakunya masih impor.

“Salah satunya [subsidi dan proteksi yang dikurangi] sektor farmasi, karna harga produk farmasi Indonesia sangat mahal. Ini kemudian menimbulkan dampak kerugian masyarakat, karena hargaobat-obatan yang tinggi,” ujarnya.

Dia menyebutkan Presiden telah meminta seluruh kementerian untuk bersiap,mkarena pengelolaan APBN dan pembangunan ke depannya akan sangat berbeda. Mulai tahun depan pengelolaan APBN dan pembangjnan lebih berorientasi kepada hasil dibandingkan dengan prosedur.

Kementerian tidak lagi boleh melaksanakan kegiatannya secara business as usual, tetapi mendorong untuk mencapai target yang telah ditetapkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper