Bisnis.com, JAKARTA--Target penerapan formula harga batu bara acuan (HBA) kembali meleset dan baru bisa diimplementasikan pada Januari 2016.
Awalnya, formula HBA yang baru tersebut ditargetkan untuk dipakai pada September 2015. Namun, penerapannya terus diundur hingga awal tahun depan.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Adhi Wibowo mengatakan draf formula HBA yang baru sebenarnya sudah selesai. Namun, hal tersebut tidak akan sempat dipakai untuk bulan ini.
"Drafnya sudah jadi dan ada di meja Pak Dirjen. Tapi gak keburu kalau dipakai untuk bulan ini karena masih harus menunggu pengesahan dan nomor," katanya di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Menurutnya, waktu paling realistis untuk penerapan formula baru tersebut adalah awal tahun depan. "Semuanya sudah beres. Januari kita mulai pakai formula yang baru," ujarnya.
Dalam formula HBA yang baru, porsi Indonesia Coal Index (ICI) akan ditingkatkan dari 25% menjadi 50%. Sisanya akan diisi oleh New Castle Global Coal (GC) dan New Castle Export Index (NEX) masing-masing sebesar 25%.
Adapun dalam formula HBA yang masih berlaku saat ini, selain tiga indeks tersebut, ada juga Index Platt59. Keempatnya memiliki porsi sama rata sebesar 25%.
"Platts sepertinya tidak akan kita pakai lagi karena memang tidak mencerminkan batu bara Indonesia," katanya.