Bisnis.com, JAKARTA – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sebuah usaha yang menjanjikan bagi Indonesia ke depannya sehingga harus dikelola secara profesional agar mempunyai daya saing, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
UMKM merupakan salah satu langkah tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mampu menggerakkan perekonomian dan memberikan peluang usaha kepada para individu.
Dengan pengembangan UMKM yang baik dan terstruktur juga dapat mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan yang masih sering kita jumpai di Indonesia.
Oleh sebab itu sumber daya manusia sebagai faktor penting dalam industri ini harus dikembangkan secara optimal.
Namun para pelaku UMKM masih menggunakan prinsip-prinsip tradisional dalam memasarkan produk mereka yang akan menjadikan perkembangan bisnis jalan ditempat.
Hal tersebut membuat MarkPlus, Inc. melalui salah satu divisinya yaitu MarkPlus Institute menggelar program bertajuk “Pemasaran Untuk UMKM: Kiat Sukses Pemasaran UMKM Juara”, di Naraswara Ballroom, SME Tower Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Program tersebut adalah upaya untuk membuat para pelaku UMKM memiliki mindset sebagai wirausaha yang pandai dalam meilhat peluang bisnis. Berbagai pembekalan diberikan kepada para pelaku UMKM agar dapat bersaing dalam MEA.
Selain itu para peserta juga mendapat kesempatan ikut pelatihan mengenai strategi-strategi pemasaran, kiat kreatif menjual, manajemen finansial dan teknik promosi kepada para pelaku usaha agar meraih omset penjualan sesuai harapan.
“Para pelaku UMKM harus memulai merancang strategi segmentasi dan taktik pemasaran agar produk yang mereka jual tepat sasaran dan mempunyai value lebih dibandingkan dengan kompetitornya,” kat Markplus Institute dalam keterangannya kepada Bisnis, Selasa (1/12/2015).
Tak hanya strategi segmentasi, pengenalan media baru dalam berbisnis seperti internet juga perlu dipahami oleh pelaku UMKM. Cost yang rendah, jangkauan yang luas, dan dapat menciptakan komunikasi dua arah adalah beberapa alasan mengapa media ini harus dikuasai oleh para pelaku UMKM.
Selain itu internet pun harus difungsikan secara cermat agar tidak menjadi boomerang bagi pemilik bisnis.
Acara yang berlangsung selama sehari penuh ini dibuka oleh CEO & Founder MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya dan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Beberapa pelaku UMKM juga dihadirkan sebagai pembicara, antara lain Leony Agus Setiawati dari Azkasyah Busana Muslim Sulam Etnik, Syaputra Kamandanu Sofwan dari Raja Cendol, dan juga Rosalina Faried dari Rekadaya Group.
Kepala bagian MIC divisi KPM Bank BRI, Agus Rachmadi juga turut berpartisipasi sebagai guest speaker dengan membawakan topik manajemen finansial untuk UMKM.
Acara ini didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Citilink, International Council for Small Business (ICSB) dan Indonesia Council for Small Medium Enterprise (ICSME).
Jakarta merupakan kota terakhir yang menyelenggarakan seminar Pemasaran UMKM ini. Sebelumnya seminar ini juga digelar di 17 kota yakni Solo, Padang, Balikpapan, Banjarmasin, Palembang, Medan, Denpasar, Jayapura, Surabaya, Manado, Pontianak, Semarang, Makassar, Pekanbaru, Bandung, Banda Aceh dan Yogyakarta.