Bisnis.com, MANADO - Provinsi Sulawesi Utara mengekspor ikan kaleng ke 25 negara pada triwulan III tahun 2015 karena permintaan yang cukup tinggi.
"Sebanyak 25 negara yang menjadi tujuan ekspor ikan kaleng asal Sulut yakni Saudi Arabia, Jerman, Amerika Serikat, Yaman,Inggris, Australia, Jordania,Kanada, Belgia, Denmark, Korea, Switzerland, Uni Arab Emirat, Libya, Iraq, Oman, Belanda, Algeria, Kuwait, Sweden, Puerto Rico, Tiongkok, Bahamas dan Selandia Baru," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Jenny Karouw di Manado, Selasa (1/12/2015).
Jenny mengatakan ikan kaleng yang diekspor ke 25 negara tersebut memberikan devisa yang cukup besar bagi negara.
"Makin banyak negara tujuan ekspor produk perikanan Sulut, maka akan memberikan nilai tambah yang cukup besar terhadap nelayan," jelasnya.
Dia mengatakan ikan kaleng yang diekspor ke 25 negara tersebut sebanyak 10,860 juta ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar US$49,515 juta.
Jenny mengatakan dari 25 negara tujuan ekspor ikan kaleng di triwulan III/2015 tersebut, pengiriman paling besar ke Saudi Arabia yakni sebanyak 4.656 ton dengan sumbangan devisa sebesar US$16,55 juta.
Kemudian, katanya ke negara Jerman sebanyak 2.683 ton dengan nilai devisa sebesar US$9,64 juta, kemudian ke Amerika Serikat sebanyak 1.869 ton dengan nilai US$6,17 juta dan ke Yaman sebanyak 1.164 ton dengan nilai US$4,36 juta serta ke Inggris sebanyak 1.233 ton dengan nilai US$4,27 juta.
Makin banyak negara tujuan ekspor ikan kaleng asal Sulut, katanya, semakin memperkuat komoditas Sulut ke pasar internasional. "Saya harap pengekspor dan nelayan dapat menjaga kualitas ikan agar tetap baik sehingga makin diminati," jelasnya.
Perusahaan ekspor ikan paling besar di Provinsi Sulut yakni berada di Kota Bitung kemudian Kabupaten Minahasa Selatan.
Permintaan Membeludak, Sulut Ekspor Ikan Kaleng ke 25 Negara
Provinsi Sulawesi Utara mengekspor ikan kaleng ke 25 negara pada triwulan III tahun 2015 karena permintaan yang cukup tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

23 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Borong Lagi Saham PGN (PGAS)

54 menit yang lalu
Macquarie Upgrades Rating for Antam (ANTM) Shares
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

9 menit yang lalu
Wamentan Janji Permudah Investasi Belanda di Sektor Pertanian RI

12 menit yang lalu
Defisit APBN Mei 2025 Capai Rp21 Triliun, Penerimaan Pajak Masih Terkoreksi

30 menit yang lalu
Pemerintah Sebut Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Layak Huni
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
