Bisnis.com, MADIUN - Selain menggarap 44 kereta api pesanan PT KAI, pabrik PT Inka telah membuat kereta pesanan luar negeri, seperti dari Bangladesh, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia.
"Bahkan, saat ini Inka sedang menggarap pesanan 150 kereta dari Bangladesh dengan nilai kontrak mencapai US$72 juta atau sekitar Rp900 miliar," kata Direktur Komersial dan Teknologi PT INKA Yunendar Aryo Handoko di Madiun, Sabtu (21/11/2015).
Kontrak tender tersebut diperoleh pada November 2014 dan akan diserahkan secara bertahap hingga selesai pada akhir 2016.
Untuk tahap awal, akan diserahkan 11 kereta dari 150 kereta atau gerbong yang dipesan, pada Februari 2016. Sisanya akan diserahkan secara bertahap hingga akhir tahun 2016.
Sejauh ini pengerjaan kereta pesanan Bangladesh untuk tahap pertama telah mencapai 70%. Sehingga pihaknya optimistis pada batas waktu tahap pertama Februari 2016 dapat dilakukan pengiriman. Demikian juga dengan batas waktu sebelum masa Angkutan Lebaran untuk kereta pesanan PT KAI.
Inka adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang berdiri di 29 Agustus 1981. PT Inka merupakan pengembangan dari Balai Yasa Lokomotif Uap yang dimiliki oleh PJKA (sekarang PT Kereta Api Indonesia). Balai Yasa ini berlokasi di Madiun.
Sejak lokomotif uap sudah tidak dioperasikan lagi, maka Balai Yasa ini dialihfungsikan menjadi pabrik kereta api. Penentuan lokasi dan pendirian pabrik kereta ini berdasarkan hasil studi dari BPPT.
PT Inka: Bangladesh Order 150 Kereta Api Senilai US$72 Juta
Selain menggarap 44 kereta api pesanan PT KAI, pabrik PT Inka telah membuat kereta pesanan luar negeri, seperti dari Bangladesh, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu