Bisnis.com, JAKARTA - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) pada kuartal III/2015 mencapai US$302,4 miliar. Nilai tersebut turun tipis 0,68% dibandingkan dengan kuartal II/2015 sebesar US$304,5 miliar.
Namun, apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yakni Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar 2,9% menjadi US$293,8 miliar dan meningkat sebesar 2,68% dari kuartal III/2014 yang senilai US$294,49 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia Hendy Sulistiowati mengatakan perkembangan ULN pada kuartal III/2015 masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian.
"Kami akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi," ujarnya dalam acara BI bareng Media (BBM) di Gedung BI, Jumat (20/11/2015).
Dia menuturkan penurunan ULN pada kuartal III/2015 ini karena turunnya posisi ULN publik dan swasta. Selain itu, penurunan ULN pada September ini juga dikarenakan turunnya kepemilikan nonresiden atas surat utang sektor publik maupun swasta.
"Secara tahunan, pertumbuhan ULN Indonesia melambat dari 6,2% menjadi 2,7% karena perlambatan ULN publik dan swasta. Bila dibandingkan kuartal II/2015, loan agreement sektor publik mengalami kenaikan sedangkan sektor swasta turun," kata Hendy.
Untuk diketahui, posisi ULN pemerintah dan Bank Indonesia pada kuartal III/2015 tercatat senilai US$134,2 miliar atau turun 0,29% dari kuartal II/2015 yang senilai UD$134,6 miliar.
Namun, posisi utang pemerintah dan Bank Indonesia pada kuartal III/2015 tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan Desember 2014 yang sebesar 3,44% dari US$129,7 miliar dan 0,95 dari kuartal III/2014 yang senilai US$132,9 miliar.
Sementara itu, untuk ULN swasta pada September 2015 tercatat US$168,2 miliar atau turun 1% dari kuartal II/2015 yang senilai US$169,9 miliar.
Bila dibanding dengan posisi utang swasta pada akhir tahun lalu mengalami kenaikan 2,47% dari US$164,14 miliar dan meningkat 4,11% dari kuartal III/2014 yang senilai US$161,55 miliar.