Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo didesak memberikan perhatian terhadap kembali jatuhnya korban anak di lubang tambang batu bara di Kalimantan Timur. Tuntutan itu disampaikan seiring kunjungan Presiden di sana.
Theresia Jari, Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur, mengatakan lubang bekas tambang batu bara di Samarinda kembali menelan korban. Seorang remaja putri, Aprilia Wulandari, siswi kelas 1 SMP, pada 18 November terjatuh ke dalamnya.
Lubang tambang itu berada di jalan Karang Mulya, Kelurahan Lok Bahu yang dimiliki perusahaan dengan izin pada 2010.
Theresia mengungkapkan Aprilia diangkat dari cekungan lubang dengan kedalaman 5 meter, dari total kedalaman lubang yang mencapai 20 meter tersebut.
"Jatam meminta ini menjadi perhatian Presiden untuk mengambil langkah serius untuk menghentikan jatuhnya korban anak-anak di bekas lubang tambang," kata Theresia dalam rilisnya, Kamis (19/11/2015).
Dia juga menuturkan, hal itu juga harus menjadi tanggung jawab Gubernur Kalimatan Timur maupun Wali Kota Samarinda.
Jatam menyatakan lubang tambang dengan permukiman penduduk hanya berkisar 30 meter dan merupakan pelanggaran Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.4/2012 tentang Indikator Ramah Lingkungan untuk Kegiatan Penambangan Terbuka Batu Bara.
"Lubang bekas tambang itu dibiarkan menganga dan dibiarkan 2 tahun," paparnya.
Jatam mencatat Aprilia adalah korban ke-12 sejak 2011 lalu.