Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Pupuk Indonesia Holding Lanjutkan Ekspansi

Presiden Joko Widodo meminta PT Pupuk Indonesia Holding Company (persero) melanjutkan ekspansi untuk meningkatkan suplai pupuk guna mendukung target swasembada bahan pangan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BONTANG—Presiden Joko Widodo meminta PT Pupuk Indonesia Holding Company (persero) melanjutkan ekspansi untuk meningkatkan suplai pupuk guna mendukung target swasembada bahan pangan.

Dalam lawatannya ke pabrik PT Pupuk Kaltim di Bontang, Presiden juga secara khusus meminta perusahaan negara tersebut membenahi operasional PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh yang selama ini mati suri.

Menurutnya, ketersediaan gas yang selama ini menjadi kendala sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan batu bara.

“Pangan menjadi persoalan yang sangat strategis ke depan sehingga harus didukung oleh ketersediaan pupuk yang mencukupi,” katanya di sela-sela peresmian pabrik V milik PT Pupuk Kaltim, Kamis (19/11).

Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga memberikan keleluasaan kepada BUMN untuk mencari sumber pendanaan apapun guna mendukung investasi.

Ini termasuk menjalin kerja sama dengan mitra baik dari dalam dan luar negeri. Kendati demikian, presiden juga memberikan rambu-rambu agar perusahaan negara menghitung secara cermat investasi yang digelontorkan.

Kedatangan Presiden Jokowi ke Kalimantan Timur merupakan kunjungan pertama sejak menjabat untuk meresmikan pabrik V milik PT Pupuk Kaltim.

Fasilitas senilai US$576 juta ini memiliki kapasitas produksi amoniak hingga 825.000 ton per tahun dan 1,15 juta ton urea per tahun. Dengan beroperasinya pabrik anyar ini, total kapasitas produksi PT Pupuk Kaltim mencapai 2,7 juta ton amoniak dan 3,43 juta ton.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat mengatakan pabrik ini menggunakan teknologi KBR purifier untuk proses pembuatan amoniak dan toyo aces 21.

Teknologi ini mampu menghemat konsumsi gas hingga 14 mmbtu per ton. "Dengan asumsi harga gas US$7 per mmbtu kami bisa menghemat Rp1,5 triliun prr tahun," katanya, Kamis (19/11/2015).

Aas menjelaskan fasilitas ini berdiri di atas lahan seluas 8,4 hektar dan mulai memproduksi amoniak pada 12 Januari 2015. Adapun performance test berhasil dilakukan 15 hari mulai 5-19 Oktober 2015. Pada puncak kegiatan konstruksinya proyek ini melibatjan lebih dari 6.000 pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper