Bisnis.com, Jakarta—Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Kementerian Perhubungan Eddy Gunawan menilai sistem pada alat deteksi kendaraan milik PT ASDP Indonesia Ferry belum sempurna. Alat untuk mendukung penerapan e-ticketing itu belum mampu menyinkronkan penghitungan tarif dan ukuran kendaraan.
Dia berharap perbaikan alat mencakup kemampuan mesin dalam menyesuaikan perubahan tarif penyeberangan yang bakal berubah ke depannya.
“Sementara diendapkan dulu. Saya minta pada vendornya untuk minta diimprove-lah. Bisa saja dulu [pembuatannya] kurang diperkaya dengan data lengkap. Ada sesuatu yang belum lengkap dari itu. Kalau perlu bantuan, kita bantu,” katanya usai rapat e-ticketing kapal penyeberangan, di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (16/11/2015).
Menurutnya, proses pendeteksian sensor atas kendaraan yang masuk ke kapal dan proses pembayaran masih terlalu lama. Waktu yang terpakai untuk satu kendaraan melewati proses itu sekitar 51 detik. Dia meyakini dengan adanya gate baru dapat mengurangi durasi waktu sehingga hanya puluhan detik yang diperlukan.
“Saya pastikan ini memang teruji dan betul-betul memberikan manfaat baik ke semua operator dan masyarakat pengguna jasa jangan merasa dirugikan,” ujarnya.