Bisnis.com, JAKARTA— Angka penjualan Alibaba telah menembus US$5 miliar hanya dalam 90 menit pertama ‘Hari Jomblo’ di China.
Hari ini adalah hari lajang (singles day) di China. Para jomblo didorong untuk memanjakan diri dengan hadiah yang mereka beli sendiri di situs perdagangan online dalam 24 jam pada 11 November.
Hanya dalam 90 menit pertama, atau sekitar pukul 1.30 dini hari tadi waktu Beijing, angka penjualan Alibaba telah melewati US$5 miliar. Angka penjualan US$1 miliar telah ditembus hanya dalam 8 menit pertama sejak tengah malam.
Pada 2014, total penjualan Alibaba selama singles day mencapai US$9,34 miliar dari 278 juta pesanan. Sebagai perbandingan, angka penjualan on-line selama musim belanja 4 hari di Amerika Serikat yang dikenal sebagai Black Friday, hanya mencapai US$6,56 miliar.
Angka Black Friday berasal dari seluruh perusahaan e-commerce AS, sementara angka singles day hanya berasal dari Alibaba. Nilai tersebut telah dilewati oleh angka penjualan singles day dalam waktu 7 jam 45 menit.
Perayaan tersebut dipopulerkan oleh Alibaba, perusahaan e-commerce raksasa Negeri Tiongkok, sejak 2009. Selain untuk mendorong volume penjualan, Alibaba menggunakan momentum singles day sebagai ujian bagi kapasitas sistem pembayaran dan logistik mereka.
Tahun ini, Alibaba menyiapkan 6 juta produk dari 40.000 penjual yang terdiri dari 30.000 merek dari 25 negara. Perusahaan milik Jack Ma itu juga menyiapkan paviliun di 13 negara untuk memperlancar proses pengiriman produk mereka ke China.
Alibaba juga menyiapkan sekitar 1,7 juta orang tenaga pengiriman, 400.000 kendaraan, 5.000 gudang dan 200 untuk menunjang lonjakan volume perdagangan.