Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Industri Penerbangan di Timur Tengah Menjanjikan

Potensi bisnis industri penerbangan di kawasan Timur Tengah sangat potensial seiring dengan banyaknya jumlah pesawat komersil di kawasan tersebut yakni mencapai 792 pesawat.
Dubai Airshow 2013
Dubai Airshow 2013

Bisnis.com, DUBAI – Potensi bisnis industri penerbangan di kawasan Timur Tengah sangat potensial seiring dengan banyaknya jumlah pesawat komersil di kawasan tersebut yakni mencapai 792 pesawat.

Berdasarkan riset yang dirilis Gama Aviation Plc, dari total tersebut, 59% diantaranya merupakan jenis pesawat berbadan besar, sementara 11% lainnya adalah pesawat jet.

Dari total tersebut, Arab Saudi memiliki armada terbesar untuk pesawat komersil di Timur Tengah yaitu mencapai 188 armada atau 23,7% dari keseluruhan, disusul Turki yakni 157 pesawat, dan Uni Emirat Arab dengan jumlah 135 pesawat.

Sepanjang 2010 hingga 2014, setidaknya terdapat 176 pesawat yang dikirim ke kawasan Timur Tengah. Dari total tersebut, 71% diantaranya dikirim ke Arab Saudi, Turki, dan Timur Tengah.

Melihat potensi pasar yang besar tersebut, PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia terus melakukan ekspansi untuk jasa perawatan dan perbaikan pesawat. Saat ini, kawasan Timur Tengah dan Afrika masih menyumbang 20% dari total revenue di luar negeri.

“Kami akan terus memperluas pasar di kawasan Timur Tengah ini. Tidak hanya untuk jenis pesawat kecil tetapi juga pesawat berbada lebar, karena potensi di sini masih sangat besar,” ujar I Wayan Susena, EVP Base Operation GMF AeroAsia, usai penandatangan MoU dengan KAM Air, Senin (9/11/2015).

Saat ini, dari total pendapatan PT GMF AeroAsia sebesar US$300 juta, 73% diantaranya masih berasal dari dalam negeri. Sedangkan pasar luar negeri hanya 28%. Dari 28% pendapatan tersebut, kawasan Timur Tengah menyumbang 20%.

Untuk itulah, pihaknya rutin mengikuti pameran penerbangan internasional, termasuk Dubai Airshow untuk mendapatkan potensi pasar besar yang masih belum tergarap.

Dalam perhelatan ini, GMF AeroAsia menargetkan bisa mendapatkan kontrak kerjasama dari 10 maskapai penerbangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika dengan nilai kontrak US$20,5 juta.

Dubai Airshow diikuti 1.100 exhibitor dari 61 negara dengan target 65.000 pengunjung selama lima hari penyelenggaraan dari tangga 8 November hingga 12 November 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper