Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diskriminasi Politik Pembangunan, Masyarakat Hanya Kelola 1% Hutan Adat

Perkumpulan Huma menyatakan hanya sekitar 1% dari 41 juta hektare hutan adat dikelola oleh masyarakat akibat politik pembangunan tak berpihak pada masyarakat
Asap kebakaran mengepul dari hutan yang berada di Kampung Sempan, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur/Antara
Asap kebakaran mengepul dari hutan yang berada di Kampung Sempan, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur/Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Perkumpulan Huma menyatakan hanya sekitar 1% dari 41 juta hektare hutan adat dikelola oleh masyarakat akibat politik pembangunan tak berpihak pada masyarakat.

Direktur Eksekutif Huma Dahniar Andriani menuturkan sering terdapat stigmatisasi terhadap masyarakat adat dalam mengelola hutannya secara lestari. Oleh karena itu, pihaknya baru saja meluncurkan film 'Potret Hutan Adat' untuk melawan stigma tersebut.

Dia mengatakan sumber-sumber alam banyak terdapat di wilayah kelola masyarakat adat. "Namun, dari 41 jutaan hektar lahan hutan itu, yang pengelolaannya diberikan kepada masyarakat adat hanya 1%," kata Dahniar dalam rilis yang dikutip Bisnis.com, Minggu (8/11/2015). 

Dia menegaskan walaupun masyarakat adat terbukti melakukan pengelolaan hutan secara lestari, namun pemerintah justru enggan melakukan penetapan hutan adat. Bahkan, sambungnya, muncul aturan-aturan yang mengkriminalisasi masyarakat adat. 

Dia menuturkan film maupun riset yang diluncurkan itu dilakukan sebagai upaya melawan cap bahwa masyarakat adat sebagai perusak hutan. Padahal, sambungnya, mereka memiliki kearifan lokal dalam pengelolaan hutan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anugerah Perkasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper