Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit ke sektor properti per September mencapai Rp607,1 triliun.
Berdasarkan data perkembangan Analisis Uang Beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia, pertumbuhan penyaluran kredit pada sektor properti mengalami perlambatan.
Penyaluran kredit properti pada September 2015 tercatat Rp607,1 triliun, bertumbuh 13,0% atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Agustus 2015 sebesar 13,5% atau senilai Rp597,9 triliun.
"Perlambatan tersebut terjadi pada kredit konstruksi, real estate, serta KPR dan KPA," tulis Bank Indonesia seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (5/11/2015).
Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) per September tercatat Rp333,5 triliun, naik tipis dari bulan Agustus yang senilai Rp331,3 triliun.
Untuk penyaluran kredit konstruksi per September tercatat senilai Rp171,1 triliun, naik tipis dari bulan Agustus yang senilai Rp166,6 triliun. "Kredit ke real estate per September tercatat senilai Rp102,5 triliun, naik tipis dari bulan Agustus yang senilai Rp100,1 triliun," tulis Bank Indonesia.
Penyaluran kredit perbankan hingga September mencapai Rp3.987 triliun. Pertumbuhan kredit secara keseluruhan tercatat sedikit meningkat sebesar 10,9% (y-o-y) pada bulan September dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 10,8% (y-o-y) atau senilai Rp3,915 triliun.
Pertumbuhan kredit 2015
Kredit | Agustus 2015 | September 2015 |
Konstruksi | 21,4% | 20,1% |
Real estate | 20,9% | 20,3% |
KPR dan KPA | 8,0% | 7,8%, |