Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Indonesia dan India sepakat bekerja sama mengembangkan energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon yang ditargetkan masing-masing negara sebesar 29% dan 35% pada 2030.
Perwakilan kedua negara melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama saat Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari mengunjungi Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Kebon Sirih, Senin(2/11/2015).
"Kerja sama ini penting karena India dan Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar masing-masing 35% dan 29% pada 2030,"ujar Hamid.
Nantinya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said akan bertandang ke India untuk menindaklanjuti skema kerja sama pengembangan energi alternatif dengan Negeri Sejuta Dewa itu.
Dalam kesempatan berbeda, Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh menambahkan India memiliki pengalaman pengembangan energi terbarukan yang bisa dipelajari oleh Indonesia.
Tahun ini Negeri Taj Mahal telah menginvestasikan dana sebesar US$90 miliar untuk mencapai target produksi energi sebesar 100 Gigawatt dari tenaga matahari. Saat ini India baru menghasilkan sekitar 4000 megawatt energi yang bersumber dari matahari.
Harapannya pada 2015 ini ada peningkatan energi tenaga matahari sebesar 2000 MW dan menjadi 40.000 pada 2022. Menurut penelitian dari Institut untuk Energi, Ekonomi dan Keuangan hal itu memungkinkan, katanya.