Bisnis.com, JAKARTA - Kota Saumur di Prancis menjadi sister city bagi Kota Ubud di Bali yang dideklarasikan di Saumur, Prancis.
"Deklarasi itu dilangsungkan dalam The Second Joint Working Group Meeting on Tourism Cooperation between the Government of Republic of Indonesia and the Government of French Republic yang dihelat Pemerintah Prancis," kata Asisten Deputi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ani Insani di Jakarta, Senin (2/11/2015).
Dia mengatakan memimpin Delegasi Pemerintah Republik Indonesia dalam acara yang berlangsung pada 5-6 Oktober 2015 itu.
"Pertemuan kali ini berhasil membuka kesempatan kerja sama antara situs warisan sejarah Abbey de Fontevraud dan Borobudur," katanya.
Selain itu juga twin city Kota Saumur dan Kota Ubud serta kerja sama pendidikan antara STP Bali, Politeknik Pariwisata Makasar dan Akademi Pariwisata Medan dengan Universitas Angers.
Indonesia dan Prancis menggelar diskusi bersama untuk yang kedua yakni The Second Joint Working Group Meeting on Tourism Cooperation between the Government of Republic of Indonesia and the Government of French Republic yang akan dihelat Pemerintah Prancis di Saumur, Prancis.
Delegasi yang dipimpin Ani terdiri atas wakil dari Kementerian Pariwisata, Kementerian Luar Negeri, KBRI Paris, STP Bandung, STP Bali, Politeknik Pariwisata Makassar, Akademi Pariwisata Medan, dan wakil dari PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, serta pengusaha di bidang pariwisata, yaitu spa dan usaha perjalanan.
"Duta Besar RI untuk negara Prancis, Hotmangaradja Pandjaitan, juga ikut hadir dalam pembukaan acara dan makan malam dengan delegasi Prancis," katanya.
Sedangkan delegasi Prancis terdiri dari Alexis Loyer, Deputy Director of Business and International Economy, Kementerian Luar Negeri, dan Pembangunan Internasional Prancis, serta didukung oleh Kementerian Ekonomi dan Industri, Pemerintah Kota Saumur dan provinsi Pays de la Loire, Sekolah Tinggi Pariwisata (Universitas Angers), dan pengusaha di bidang pariwisata.
Ia mengatakan pertemuan the 2nd JWG on Tourism Indonesia-Prancis merupakan forum diskusi antara para pemangku kepentingan di sektor pariwisata yang memfokuskan pada tiga topik utama diskusi.
Topik yang dibahas yakni warisan budaya dan manajemen pembangunan pariwisata berkelanjutan; potensi kerja sama bisnis pariwisata Indonesia-Prancis; dan kemitraan pendidikan pariwisata Indonesia-Prancis.
Pertemuan 2nd JWG on Tourism diselenggarakan di Royal Abbey of Fontevraud yang tercatat sebagai warisan budaya dunia di UNESCO. "Memanfaatkan kesempatan baik ini dan peluang promosi Indonesia di Prancis, Indonesia menghadirkan dua orang Chef Indonesia," kata Ani.
Mereka yaitu Made Hendrayana dari (Sekolah Tinggi Pariwisata Bali) dan Mochamad Nurrochman dari STP Bandung untuk berkolaborasi dengan Chef Bocuse d'Or 2013 Prancis, Thibaut Ruggeti, dalam menciptakan kreasi makanan fusion Indonesia-Prancis pada kesempatan jamuan makan malam Indonesia.
Pada sesi pembukaan, Duta Besar RI Hotmangaradja Pandjaitan menyampaikan bahwa sektor pariwisata sejalan dengan arahan Presiden RI untuk mengedepankan diplomasi ekonomi.
"Pertemuan Working Group on Tourism bernilai strategis bagi Indonesia, karena kita dapat mempelajari pengalaman dan kapasitas Prancis dalam memaksimalkan potensi pariwisatanya," ujar Dubes.
Ia mencontohkan Prancis dengan jumlah populasi hanya 65 juta penduduk dapat menarik kunjungan wisatawan sebesar 84 juta per tahun.