Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Titik Berat Alokasi Anggaran Perikanan Budidaya

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan ada lima bidang atau komoditas yang menjadi titik berat perbaikan di sektor perikanan budidaya sejalan dengan peningkatan pagu anggaran tahun depan menjadi Rp1,6 triliun.
Ilustrasi-Perikanan/Antara-Ampelsa
Ilustrasi-Perikanan/Antara-Ampelsa

Bisnis.com, TANGERANG--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan ada lima bidang atau komoditas yang menjadi titik berat perbaikan di sektor perikanan budidaya sejalan dengan peningkatan pagu anggaran tahun depan menjadi Rp1,6 triliun.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyebutkan lima komoditas atau bidang yang dimaksud ialah rumput laut, budidaya ikan tawar, pakan mandiri, mesin pelet, dan marine culture.

"Anggaran kami alokasikan merata tidak hanya untuk rumput laut saja," ucapnya usai pembukaan Indonesia Aquaculture 2015, di Tangerang, Kamis (29/10/2015).

Untuk pakan mandiri diakui pada tahun-tahun lalu berlangsung kurang mandiri. Hal ini disebabkan populasinya yang sporadis dan kapasitasnya kecil. Belum lagi dalam operasional tidak didampingi bahan baku.

Bahan baku yang dimaksud adalah bahan baku lokal. Pada tahun-tahun lampau pakan mandiri tidak difasilitasi dengan bahan bakunya. Tapi sekarang langsung berusaha disandingkan dengan pemasok bahan baku tersebut.  

Dari Rp1,6 triliun, KKP berjanji mengalokasikan 70% anggaran untuk stakeholder perikanan, seperti nelayan, pembudidaya, dan pengusaha perikanan. Selain pemberdayaan kelompok-kelompok masyarakat atau pelaku usaha, juga digunakan untuk meningkatkan infrastruktur dan kualitas produksi.

Slamet mengaku pihaknya sangat ingin melibatkan masyarakat-masyarakat kecil. Oleh karena itu KKP akan memberikan pemberdayaan berupa sarana dan prasarana, seperti ekskavator, keramba jaring apung, kincir, sarana pembenihan, dan lain-lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper