Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jembatan Batu Rusa II Butuh Pendampingan Pengoperasian

Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) akan melakukan pendampingan training operator pengoperasian sistem jembatan Batu Rusa 2 di Pulau Bangka, Bangka Belitung sejak beroperasi.n
Pekerja menyelesaikan konstruksi jembatan penyebarangan. /Bisnis.com
Pekerja menyelesaikan konstruksi jembatan penyebarangan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) akan melakukan pendampingan training operator pengoperasian sistem jembatan Batu Rusa 2 di Pulau Bangka, Bangka Belitung sejak beroperasi.

Pendampingan dilakukan karena kompleksitas dari konstruksi jembatan Batu Rusa 2 dan keterbatasan Sumber Daya Manusia di Bangka Belitung.

Jembatan yang dibiayai APBD Provinsi Bangka Belitung senilai Rp 420 miliar tersebut dibangun dengan konstruksi cable stay dan sistem bascule (jungkit) pada bentang tengahnya.

Sistem bascule digunakan untuk mendukung lalu lintas kapal di Sungai Batu Rusa menuju pelabuhan Pangkalan Balam. Dengan sistim bascule,  jembatan sepanjang 784 meter tersebut dapat dibuka hingga 70 derajat sehingga memungkinkan kapal bergerak dengan ruang bebas horizontal 70 m.

Jembatan Batu Rusa 2 merupakan jembatan gerak  pendukung navigasi kedua di Indonesia setelah Jembatan Ampera yang menggunakan sistem lifting (angkat). Namun, untuk saat ini sistem lifting pada jembatan Ampera sudah tidak difungsikan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Babel, Hasanuddin menjelaskan, sistem bascule pada Jembatan Batu Rusa 2 akan dioperasikan dengan 3 cara, yaitu sistem manual, sistem komputerisasi dan sistem automatic sensor pendeteksi kapal. 

Anggota Tim KKJTJ Iwan Zarkasi mengingatkan, Pemerintah Provinsi Babel harus membuat perjanjian yang jelas mengenai jaminan perawatan dan ketersediaan suku cadang selama jembatan Batu Rusa 2 beroperasi.

"Potensi keausan pada sistem hidrolik jembatan bascule pasti ada, jadi pihak pengelola jembatan tidak boleh lengah mengontrol semua spare part yang digunakan," kata Iwan seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Senin (26/10/2015). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper