Bisnis.com, JAKARTA—Akibat menghadapi kendala teknis, konstruksi Jembatan Merah Putih yang semula ditargetkan selesai pada 25 Oktober ini mundur hingga tahun Januari 2016.
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono menyatakan meski menghadapi hambatan, namun dirinya tetap yakin dan percaya dengan kemampuan PT Waskita Kary, a PT Pembangunan Perumahan dan PT Wijaya Karya selaku kontraktor proyek tersebut. Dia pun mengingatkan keselamatan kerja menjadi hal yang utama diperhatikan dalam penyelesaian proyek ini .
“Pembangunan jembatan ini memang harus memiliki pengalaman khusus, jadi jangan ada kesalahan sedikitpun. Karena kalau ada kesalahan sedikit saja tentu akan kembali ke nol lagi,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, MInggu (25/10).
Menteri Basoeki meninjau lokasi pembangunan Jembatan Merah Putih di Ambon, Provinsi Maluku, Sabtu (24/10). Turut hadir dalam peninjauan tersebut Gubernur Provinsi Maluku Said Assegaf, Kapolda Maluku Brigjen Polisi Murad Ismail, dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W.
Sementara itu, Wakil Ketua Konisi V DPR RI Michael Wattimena menjelaskan sudah 3 kali meninjau JMP. Walau belum selesai juga, namun diharapkan dalam waktu dekat ini akan selesai.
“Komisi V tentunya sangat mendukung dalam hal anggaran agar JMP di Maluku ini bisa terwujud.” Jelasnya.
Di sisi lain, Pejabat Pembuat Komitmen, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Candra Syah Purnomo mengatakan kendala yang menyebabkan penyelesaian proyek ini tertunda karena faktor teknis
"Saat ini pekerjaan adalah menyambungkan bentang tengah. Ini pekerjaan komplek, tidak boleh ada kesalahan sedikitpun", katanya.
Saat ini pembangunan JMP masih menyisakan bentang tengah yang akan mebghubungkan jembatan pendekat dari arah Galala maupun Poka yang sudah rampung sebelumnya.
Jembatan Merah Putih memiliki total panjang 1.140 meter yang terbagi menjadi 3 bagian yakni jembatan pendekat Poka sepanjang 520 meter, jembatan pendekat Galala sepanjang 320 meter dan jembatan utama sepanjang 300 meter.
Tinggi dari jembatan ini mencapai 34,1 meter diatas permukaan laut. Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 700 milyar untuk membangun jembatan yang akan menjadi pehubung Desa Hative Kecil (sisi Galala) dan Desa Rumah Tiga (sisi Poka). Diharapkan nantinya jembatan ini dapat menunjang pengembangan kawasan Pulau Ambon yang tengah berkembang cukup pesat karena JMP akan menjadi penghubung pusat kota Ambon dengan kawasan potensial di wilayah Poka dan Laha