Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan program penambahan luas lahan tanam jagung sebesar 1 juta hektare terus direalisasikan. Hingga akhir tahun ini, seluas 150.000 hektare lahan jagung siap dipanen.
Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Hasil Sembiring mengatakan, anggaran program yang dinamakan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) jagung seluas 1 juta hektare telah dicairkan pemerintah dan siap untuk diinvestasikan.
"Sejauh ini lahan seluas 150.000 hektare siap dipanen hingga akhir tahun ini. Kalau anggarannya sudah cair untuk seluas 948.000 hektare. Benih juga sudah disebarkan ke petani. Sekarang kita tinggal menunggu musim hujan agar petani segera tanam," jelas Hasil dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/10/2015).
Adapun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan melalui angka ramalan (ARAM) pertama, produksi jagung tahun ini diprediksi mencapai 20,67 juta ton atau naik 8,72% dari produksi tahun lalu yaitu 19,01 juta ton.
Di luar program GPPTT, luas panen jagung diprediksi mencapai 160.480 hektare atau naik 4,18% dari tahun lalu. Produktivitas pun naik 0,58% menjadi 0,09 kuintal per hektare.
Atas dasar penambahan produksi inilah Kementan memutuskan untuk mengendalikan impor jagung yang rata-rata setiap tahunnya mencapai 3 juta ton.
"Makanya produksi di sentra-sentra jagung dan program-program seperti GPPTT seluas 1 juta hektare itu akan kita arahkan untuk memenuhi industri pakan. Kita upayakan impor tidak tinggi saat petani lokal sedang panen," ujar Hasil.