Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Ingnasius Jonan mengatakan keberhasilan yang terkait dengan poros maritim serta sudah berjalan cepat dalam satu tahun Kabinet Kerja adalah capaian dalam membangun 200 unit kapal.
"Dalam satu tahun kami sudah bangun 200 kapal, itu sama dengan pencapaian lima tahun kepemimpinan sebelumnya (belum jadi prioritas, red)," kata Ignasius Jonan ketika berdiskusi satu tahun Kabinet Kerja di Kemang, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Sebanyak 200 unit kapal tersebut termasuk kapal patroli, perintis dan kapal lainnya yang diperlukan dalam pembangunan poros maritim.
Ia mengatakan bahwa pembangunan poros maritim sudah berjalan sejak awal hanya saja tidak bisa dinilai dalam waktu dekat, karena banyak yang sedang dibenahi.
"Sebanyak 1.241 pelabuhan sedang kami kembangkan, ada yang dibangun ulang dan ada yang diperbaiki, beberapa pelabuhan kecil sedang kami minta untuk diperbesar," katanya.
"Jika ada yang bilang poros maritim tidak berjalan, mari cari panggung dan debat dengan saya, karena bukti yang bisa dilihat ada," kata Jonan sembari bercanda.
Dari 1.241 pelabuhan, sebanyak 112 di antaranya adalah pelabuhan komersial yang dikelola oleh Pelindo, 1.100-nya dikelola Kementerian Perhubungan.
"Saya belum sempat mendatangi semua pelabuhan sebanyak itu, paling tidak butuh dua tahun kalau ingin memeriksa satu-satu, namun yang terpenting adalah tetap dalam pengawasan dan terkontrol," kata Jonan.
Selain itu, untuk bandara, Jonan mengatakan fokus perbaikan ada pada perpanjangan run away atau landasan ancang/pacu.
"Semua bandara di Indonesia landasan pacunya akan kami perpanjang, paling tidak bisa 2.000 meter, agar bisa mendaratkan pesawat bermesin jet," katanya.
Sedangkan, terminal bus, semua akan diubah set-nya seperti dengan stasiun. "Kalau set terminal sudah sama seperti dengan stasiun, maka sudah memanusiakan manusia, karena sudah layak dan bagus," katanya.