Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berjanji bakal memberikan perhatian secara spesifik pada pusat logistik nasional mengingat rendahnya peran pusat logistik Indonesia dibandingkan dengan Singapura.
Johannes M. Situmorang, Senior Advisor Supply Chain Indonesia (SCI), menuturkan saat ini Singapura dan Malaysia memberikan kemudahan bagi pelaku perdagangan internasional untuk memasukkan barang bebas bea masuk bukan untuk keperluan impor melainkan sebagai gudang internasional.
Dia mengatakan dengan strategi itu kedua negara tersebut mampu menjadi gudang untuk memasok bahan baku bagi industri di kawasan Asia Tenggara.
"Saat ini di Indonesia, ketentuan barang bebas masuk impor baru bisa diterapkan di perusahaan atau importir yang berada di kawasan berikat, yang produknya harus berorientasi ekspor atau tak dijual ke dalam negeri," katanya, Minggu (18/10/2015).
Padahal, dengan membangun pusat logistik berikat, Indonesia akan mampu mengefisiensikan dwelling time dan memotong rantai perdagangan.
Adapun, beberapa Keuntungan Pusat Logistik Berikat (PLB) adalah sebagai berikut:
1. Memberikan efisiensi dengan memperkecil dwelling time yang saat ini berada di angka 4,7 hari, jika importasi menggunakan kontainer.
2. Memotong rantai perdagangan sehingga lebih efisien, dimana paratrader internasional dapat membuka PLB langsung di Indonesia atau menunjuk penyedia gudang lokal sebagai mitradalam membuka PLB.
3. Industri, termasuk UMKM, mendapatkan kepastian pasokan bahan baku dalam waktu singkat dan tidak menanggung risiko fluktuasi harga
4. PLB dapat menjadi hub untuk negara-negara Asean dimana direct caller Jakarta ke negara-negara Asean tujuan telah tersedia
