Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tender Pembangkit Listrik, Adaro Tidak Ikut Tender PLTU Jawa 7

PT Adaro Energy Tbk. menyatakan tidak mengikuti tender Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 karena ingin fokus pada proyek-proyek lain.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk. menyatakan tidak mengikuti tender Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 karena ingin fokus pada proyek-proyek lain.

Hal tersebut mengakhiri kabar yang menyebutkan bahwa perusahaan energi itu sangat berminat untuk mengikuti tender PLTU bekapasitas 2x1.000 megawatt (MW) di Banten tersebut.

"Untuk PLTU Jawa 7 akhirnya kita mundur [tidak ikut tender]," kata Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir kepada Bisnis, Kamis (15/10/2015).

Adapun proposal tender dari para peminat PLTU Jawa 7 tersebut sudah masuk ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).  Dari 15 perusahaan yang mengikuti tahap prakualifikasi, 7 perusahaan dinyatakan lolos ke tahap berikutnya dengan keputusan pemenang tender akan diumumkan Desember mendatang.

Nantinya pemenang lelang akan bekerjasama dengan anak usaha PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) untuk membangun proyek senilai Rp40 triliun itu. PJB mengantongi saham sebesar 30% pada proyek tersebut, sedangkan sisanya sebesar 70% menjadi milik pemenang lelang.

Sebelum menyatakan mundur dari tender PLTU Jawa 7, Boy mengungkapkan pihaknya akan mengincar posisi sebagai pemasok batu baranya kalaupun tidak menang dalam proses lelang. Hal yang sama juga berlaku untuk PLTU Jawa 5 berkapasitas 2x1.000 MW.

"Kami cukup unggul dengan cadangan dan partner yang kami miliki. Kalaupun tidak menang tender, kami optimiistis bisa memasok kebutuhan batu baranya," tuturnya.

Terkait dengan PLTU Jawa 5, Boy mengatakan PLTU tersebut menjadi salah satu fokus Adaro untuk dimenangkan. Pasalnya, dengan kapasitas mencapai 2.000 MW, PLTU tersebut akan mendukung upaya Adaro untuk menggenjot kinerja di sektor non-tambang.

Selain itu, Adaro juga tengah mengikuti tender untuk PLTU mulut tambang Sumsel 9 & 10 dengan kapasitas masing-masing 2x600 MW dan 1x600 MW.

Sejauh ini Adaro telah mengoperasikan dua pembangkit listrik dengan kapasitas 2x30 MW dan 2x100 MW di Kalimantan Selatan. Sementara PLTU Batang berkapastias 2x1.000 MW di Jawa Tengah masih dalam tahap penuntasan pendanaan (financial closing).

Sementara itu, Boy mengungkapkan arah bisnis Adaro dalam beberapa tahun ke depan memang akan memprioritaskan lini usaha ketenagalistrikan.

Saat ini, sektor tersebut baru berkontribusi sekitar 5% dari total pendapatan perseroan. Sebesar 55% masih disumbangkan oleh pertambangan dan 40% dari lini usaha logistik.

Rencananya, komposisi ketiga lini bisnis tersebut akan diseimbangkan. "Mimpi saya semuanya jadi sepertiga. Seharusnya sudah bisa terwujud di 2020," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper