Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekeringan, Petani di Riau Tunda Penanaman Padi 2.000 Ha

Akibat kemarau panjang, sekitar 2.000 hektare lahan padi di Kabuptaen Kuantan Singingi Provinsi Riau mengalami kekeringan hingga membuat petani menunda masa penanaman.
Dampak musim kemarau/Antara-Aditya Pradana Putra
Dampak musim kemarau/Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, PEKANBARU—Akibat kemarau panjang, sekitar 2.000 hektare lahan padi di Kabuptaen Kuantan Singingi Provinsi Riau mengalami kekeringan hingga membuat petani menunda masa penanaman.

Kepala Dinas Provinsi Riau Askardia Patrianov mengatakan petani sudah melakukan poses penanaman, dua minggu silam. Namun, melihat kondisi tanah dan pengairan, proses penanaman belum bisa dilakukan. Kemarau panjang membuat kondisi lahan meretak dan merekah.

“Idealnya, penanaman dilakukan dua minggu setelah penyemaian. Namun, belum bisa dilakukan karena kekeringan dan sulit mencari sumber air,” katanya, Kamis (15/10/2015).

Petani dan pemerintah berupaya dengan melakukan irigasi pompa untuk beberapa areal persawahan. Tapi irigasi pompa ini tidak bisa diterapkan di seluruh areal persawahan. Upaya ini hanya bisa dilakukan di areal persawahan yang dekat dengan Sungai Kuantan sebagai sumber air.

Askardia mengatakan proses penundaan tersebut sengaja dilakukan agar tidak terjadi gagal panen. Petani dan pemerintah belum bisa menjadwalkan kapan penanaman kembali dilakukan. 

“Penanaman baru bisa dilakukan sampai hujan turun. Artinya, belum bisa ditentukan. Jika hujan masih lama, petani harus mengulangi penyemaian,” sambungnya.

Pemerintah Kabupaten Kuansing menargetkan 46.200 ton produksi padi untuk tahun ini. Namun, pemerintah pesimis dan meramalkan pencapaian produksi padi hanya 30.000 ton.

“Penundaan ini hanya mempengaruhi produksi padi di Riau,” jelas Askardia.

Askardia mengatakan, ada beberapa daerah lainnya yang mengalami hal serupa, seperti di Kabupaten Siak. Hanya saja, petani dan pemerintah bisa mengatasi hal ini dan mencari sumber air.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper