Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upah Terprediksi, Pebisnis Klaim Angka Pengangguran Bisa di Bawah 4%

Kebijakan pengupahan yang diterbitkan oleh pemerintah diyakini akan menekan angka pengangguran hingga di bawah 4% pada 2019 nanti.
Ribuan buruh unjuk rasa berjalan kaki dari Patung Kuda menuju Istana di Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2015)/Reuters
Ribuan buruh unjuk rasa berjalan kaki dari Patung Kuda menuju Istana di Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2015)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Kebijakan pengupahan yang diterbitkan oleh pemerintah diyakini akan menekan angka pengangguran hingga di bawah 4% pada 2019 nanti.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan penekanan angka pengangguran terbuka itu sangat mungkin terjadi, mengingat dalam paket kebijakan sebelumnya pemerintah juga telah memberikan kemudahan dalam investasi, baik dari sisi perizinan maupun pemberian insentif.

"Saya optimistis itu bisa terjadi karena di paket I dan II perizinan di pangkas dan kebijakan berbagai insentif digelontorkan. Saya optimistis penekanan angka pengangguran akan terjadi pada 2019," katanya, Kamis (15/10/2015).

Dia meyakini, dampak dari kebijakan ini akan benar-benar terasa pada 2019 nanti. Menurutnya, di empat tahun sisa pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla kebijakan yang pro pengusaha seperti ini harus tetap dipertahankan.

"Empat tahun yang tersisa ini harus bisa menggenjot angka pengangguran terbuka di bawah 4%."

Dalam paket kebijakan ekonomi IV, pemerintah membuat aturan upah buruh akan naik setiap tahun sesuai dengan kenaikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Contohnya, jika inflasi 5% lalu pertumbuhan ekonomi 5%, maka kenaikan upah buruh adalah 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper