Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan-perusahaan teknologi raksasa seperti Google Inc dan Apple Inc rupanya berkepentingan untuk mencegah perubahan iklim.
Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim Rachmat Witoelar mengungkapkan aksi-aksi pencegahan perubahan iklim bukan melulu menjadi urusan pemerintah tetapi juga korporasi yang beroperasi lintas negara.
“Kegiatan bisnis Google, Apple, Walmart itu sudah melampaui negara. Kalau menunggu pemerintah untuk mencegah perubahan iklim, bisnis mereka juga bisa terganggu,” katanya di Jakarta, hari ini, Selasa (13/10/2015).
Komitmen perusahaan-perusahaan itu akan dinanti pada konferensi nasional perubahan iklim (The Conference of Parties/COP) UNFCCC pada 30 November-11 Desember 2015. Kota Paris, Prancis, akan menjadi tuan rumah dari pergelaran COP yang ke-21 itu. Dalam ajang itu akan disediakan sesi khusus bagi korporasi untuk menyatakan komitmen mereka atas pencegahan perubahan iklim.
“Presiden Prancis Francois Hollande bilang pencegahan iklim itu bukan hanya berada di tangan pemerintah 198 negara, tetapi urusan 7 miliar orang termasuk korporasi,” kata mantan Menteri Lingkungan Hidup ini.
Rachmat berujar Presiden Joko Widodo akan mengemukakan sikap resmi Indonesia atas aksi pencegahan perubahan iklim. Sikap pemerintah sudah tertuang dalam dokumen Kontribusi Nasional yang Diniatkan (Intended Nationally Determined Contribution/INDC).
Dalam INDC, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi 29% emisi karbon pada 2030. Adapun, strategi pengurangan emisi akan bersifat “khas Indonesia” yaitu berbasis ketahanan iklim yang memadukan mitigasi dan adaptasi.
“Semoga kepentingan kita ini bisa diakomodasi dalam kesepakatan Paris nanti,” katanya.