Bisnis.com, JAKARTA - Sandiaga Uno menggantikan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) periode 2015-2020 pada Musyawarah Nasional (Munas) III 2015.
"Kalau saya diberikan amanah atau dipercayakan untuk memimpin, saya akan membuat lima program bersama seluruh anggota APPSI," kata Sandiaga, Minggu (11/10/2015).
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2005-2008 itu menjelaskan, lima program yang nantinya dijalankan bersama anggota APPSI adalah revitalisasi pasar, memperkuat lembaga bantuan hukum APPSI, menjalin kerja sama dengan Bulog sebagai distributor bahan pangan, menjadi mitra pemerintah dalam program "Ayo Belanja Ke Pasar Tradisional", serta mengubah citra pasar tradisional melalui sosial media dan kampanye media.
Tujuan program itu, menurut mantan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM Koperasi periode 2008-2010, adalah mewujudkan konsolidasi dan soliditas anggota APPSI, memperkuat posisi tawar APPSI terhadap stakeholder perpasaran dan mitra lain serta membangun kerja sama untuk memperjuangkan cita-cita bersama dengan berbagai pihak.
"Konsolidasi di setiap jenjang guna memperkuat daya tawar, baik dalam rangka memperjuangkan hak-hak pedagang maupun membangun kekuatan ekonomi nasional secara bersama-sama," katanya.
Mantan Anggota Komite Ekonomi Nasional periode 2010-2014 itu mengungkapkan bahwa keberadaan pasar tradisional mulai tergusur karena masyarakat cenderung beralih membeli kebutuhan pokok ke pasar modern.
Karena itu, menurut Sandiaga Uno yang kini masih menjabat sebagai Bendahara Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), ia mempunyai keinginan kuat untuk mengubah citra pasar tradisional dari kesan kotor dan semrawut menjadi pasar yang bersih, tertib nyaman dan sejuk, serta berdaya saing seiring berkembangnya pasar modern.
Sandiaga Uno juga mengajak seluruh anggota APPSI yang ada di seluruh Indonesia untuk bersama-sama memperjuangkan para pedagang pasar se-Indonesia agar tidak terpecah-belah. "Mari bersama-sama memajukan ekonomi Indonesia yang lebih baik lagi," katanya.