Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PETERNAKAN AYAM: Pasokan Induk Berlebih, Kementan Sarankan Diekspor

Kementerian Pertanian menilai pemusnahan kelebihan stok induk ayam dengan dimusnahkan bukan cara yang tepat, semestinya diekspor
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id

Bisnis.com, TANGERANG— Kementerian Pertanian menilai pemusnahan kelebihan stok induk ayam dengan dimusnahkan bukan cara yang tepat, semestinya diekspor.

“Menurut saya (dimusnahkan) itu cara yang tradisional, yang benar ya diekspor ke luar negeri,” ucap Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Muladno, di Tangerang, Rabu (7/10/2015).

Pada bulan lalu terdapat 12 perusahaan integrasi unggas mengaku siap memusnahkan enam juta induk ayam atau parent stock (PS). Tindakan ini diklaim sebagai bentuk komitmen mengendalikan pasokan ayam dalam negeri.

Belasan perusahaan yang dimaksud di antaranya PT Charoen Phokphand Indonesia (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Winokoyo Jaya Corp, PT Malindo, PT Satwa Borneo, PT Cibadak Indah Sari, PT Reza Perkasa, PT Expravet Nasuba, PT CI-PIA, dan PT Hybro Indonesia.

Guna mengendalikan kelebihan produksi indukan ayam tersebut pengusaha diminta lebih cermat memperhitungkan jumlah suplai dan permintaan. Sejalan dengan ini pemerintah siap untuk membuka maupun menutup keran impor bibitnya.

“Dikala suplai terlalu banyak maka saya setop impor bibitnya, saat kurang akan dibuka,” ucap Muladno.

Permasalahan tentang kelebihan pasokan ayam bukan perkara baru di dalam negeri. Kini pasokan unggas berlebih sekitar 30% dengan pasokan ayam broiler nasional mencapai 64 juta ekor per minggu. Adapun daya serap pasar per minggu hanya 47 juta ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper