Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia mencatat hingga Agustus 2015, penyaluran kredit pada sektor properti tercatat mencapai Rp597,9 triliun.
"Pertumbuhan penyaluran kredit pada sektor properti menunjukkan perlambatan. Pada Agustus 2015, kredit pada sektor properti tumbuh 13,5% (y-o-y) sedikit lebih rendah dibandingkan Juli 2015 13,6% (y-o-y)," tulis Bank Indonesia seperti yang dikutip Bisnis.com, Rabu (7/10/2015).
Perlambatan kredit sektor properti bersumber dari kredit konstruksi yang tumbuh 21,4% (y-o-y) pada Agustus 2015, lebih rendah dibandingkan Juli 2015 sebesar 24,3% (y-o-y).
Penyaluran kredit konstruksi pada Agustus 2015 tercatat senilai Rp166,6 triliun atau naik tipis 0,78% (m-t-m) dari bulan sebelumnya Rp165,3 triliun.
Di sisi lain, pada Agustus 2015 kredit real estate dan KPR dan KPA tercatat tumbuh masing-masing sebesar 20,9% (y-o-y) dan 8,0% (y-o-y), meningkat dibandingkan Juli 2015 18,6% dan 7,6% (y-o-y).
Untuk penyaluran kredit ke real estate pada Agustus tercatat Rp100,1 triliun atau tumbuh 2,87% (m-t-m) dari bulan sebelumnya Rp97,3 triliun.
Sementara untuk penyaluran kredit KPR dan KPA pada Agustus tercatat seniali Rp331,2 triliun atau naik tipis 0,66% (m-t-m) dari bulan Juli yang senilai Rp329 triliun.
Untuk diketahui, penyaluran kredit perbankan pada Agustus 2015 tercatat senilai Rp3.914,3 triliun, atau tumbuh 10,8% (y-o-y).Posisi kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Agustus 2015 tercatat senilai Rp3.914,3 triliun, atau tumbuh 10,8% (y-o-y) dan tumbuh 0,46% (m-t-m).
"Kredit pada bulan Juli tercatat senilai Rp3.896,3 triliun atau tumbuh sebesar 9,6% (y-o-y). Akselerasi pertumbuhan kredit setelah mengalami perlambatan sejak September 2013, memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi kedepan," tulis Bank Indonesia
