Bisnis.com, SYDNEY—Goldman Sachs Group Inc. meyakini ada kemungkinan Federal Reserve (the Fed) menunda rencana pengetatan moneter dengan menaikkan bunga acuan (Fed Rate) hingga 2016 atau lebih lama lagi.
Kepala Ekonom Jan Hatzius mengatakan, melambatnya hasil produksi dan pasar tenaga kerja kemungkinan akan membuat para pengambil keputusan mempertahankan suku bunganya saat ini lebih lama lagi.
“Berpotensi melebihi 2016,” tambahnya, Selasa (6/10/2017).
Berdasarkan survei yang dikumpulkan oleh Bloomberg, prediksi bank sentral menaikkan suku bunganya pada tahun ini merosot menjadi 35,2% dari posisi akhir Agustus yang mencapai 60%.
Kesempatan the Fed untuk melakukan pengetatan pada pertemuan 27-28 Oktober juga turun 10% mengikuti laporan tenaga kerja bulanan pada pekan lalu yang lebih rendah dari proyeksi ekonom.
Hal senada disampaikan Kepala Fund Manager Mitsubishi UF Kokusai Asset Manajement Hideo Shimomura. Menurutnya, setelah laporan tenaga kerja melemah, sangat sulit bagi para pengambil kebijakan untuk menaikkan suku bungannya.
“Saya bertaruh tidak akan kenaikkan pada pertemuan selanjutnya,” tambahnya.
Berdasarkan Bloomberg Bond Trader Data, imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun turun 2 basis poin (bps) menjadi 2,04% pada pukul 6.41 pagi waktu London.