Bisnis.com, BOGOR - Sejumlah Industri Kecil Menengah yang tergabung dalam Forum Komunikasi IKM (FKIKM) Kota Bogor, Jawa Barat, optimistis kebijakan paket ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah salah satunya pembebasan visa akan mendongkrak sektor industri ekonomi kreatif melalui kunjungan pariwisata.
"Kita sambut positif kebijakan ekonomi pemerintah membebaskan visa, ini peluang buat IKM untuk mengembangkan produknya meningkatkan daya beli," kata Ketua FKIKM Kota Bogor Siswaya Samhudi di Bogor, Selasa (6/10/2015).
Siswaya mengatakan di Kota Bogor terdapat sekitar 300 IKM yang tergabung dalam FKIM. IKM tersebut memiliki jenis usaha yang beragam mulai dari aneka macam kuliner, dan kerajinan khas Bogor seperti batik, produk kerajinan berbahan koran bekas, kujang, jaket kulit dan masih banyak lainnya.
Dia menjelaskan, perkembangan IKM di Kota Bogor menunjukkan arah positif, beberapa IKM sudah memiliki pasar yang cukup pesat seperti Lapis Talas Bogor, Batik Bogor Tradisiku, dan Kanung.
"Sebelum diberlakukannya paket kebijakan ekonomi, IKM ini sudah berkembang pesat. Kita harapkan dengan paket kebijakan ekonomi pembebasan visa ini mendorong peningkatan sektor UMKM di Kota Bogor," katanya.
Menurut Siswaya, untuk meningkatkan daya beli setiap IKM diingatkan untuk mampu mengembangkan usahanya dengan inovasi, menjaga kualitas sesuai standar yang berlaku baik nasional maupun internasional.
"Kita belum tau seperti apa paket kebijakan ekonomi berjalan, bebas visa juga membuat kita degdegan, saya wanti-wanti pemerintah harus ada aturan, walau bebas masuk, harus ada batas standar produk sesuai SNI," katanya.
Salah satu IKM di Kota Bogor yang bergerak di bidang produksi batik khas Bogor yakni Batik Bogor Tradisiku telah berdiri sejak tujuh tahun silam memiliki keunggulan motif batik khas Kota Hujan dengan warnah cerah, unik sehingga cocok untuk kalangan muda maupun tua.
Menurut Laisha Luthfiana Fajri, pengelola Batik Bogor Tradisiku, pasar Batik Bogor tidak hanya domestik tetapi juga merambah wisatawan mancanegara. Dalam setahun kunjungan wisatawan asing ke galeri mencapai 10% dari total pengunjung seluruhnya.
"Kami sudah memasarkan produk kesejumlah negara seperti Brunai, China, Jepang, Australia, Belanda dan Thailand. Kita berharap dengan kebijakan bebas visa ini lebih memperluas pangsa pasar produk IKM di Kota Bogor," katanya.
Kebijakan bebas visa menjadi salah satu jurus andalan Pemerintah Jokowi-JK untuk menggairahkan sektor pariwisata di Tanah Air.
Sejak beberapa tahun lalu, Indonesia telah memberikan bebas visa kepada 15 negara. Lalu pada 9 Juni 2015 resmi mengubah strategi dan membuka bebas visa kepada 30 negara yang diharapkan mampu mendongkrak kunjungan 20 juta wisman pada 2020.