Bisnis.com, AKARTA- Organisasi Pengusaha Angkutan Nasional di Jalan (Organda) daerah memprediksi jumlah penumpang pada Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) menurun dibawah 40%.
Ketua Organda DPD Jawa Tengah Karsidi Budi Anggoro mengatakan pihaknya akan melakukan survei secara menyeluruh pada Oktober ini untuk melaporkan data akurat kepada pemerintah.
"Itu memang 40%-45% (load factor) tahun lalu. Sekarang kami baru akan survei dan kemungkinan akan lebih turun lagi," ucapnya.
Dia menyebutkan rendahnya pergerakan warga dalam berpindah tempat juga mempengaruhi anjloknya load factor AKDP. Beberapa trayek yang sepi penumpang misalnya Semarang-Blora, Ppati-Blora, dan Semarang-Rembang.
Untuk menarik kembali minat masyarakat terhadap AKDP, dia menjelaskan perlunya menambah fasilitas air conditioner (AC) pada seluruh armada. Dia melihat potensi keterisian penumpang yang cukup pada angkutan umum yang mulai memanfaatkan AC.
"Tapi kalau sekarang justru mobilnya enggak terawat, semuanya enggak terawat. Yang enggak berani untuk memperbaki, ini akan ditinggal penumpang," jelasnya.
Namun, dia menilai tidak hanya inovasi dari pengusaha angkutan umum. Karsidi menuturkan peran pemerintah sangat diperlukan untuk menghidupkan industri transportasi umum.
Dia berharap pemerintah memberikan subsidi berupa public service obligation untuk menutupi kerugian yang dialami pengusaha.
Dia menambahkan ancaman gulung tikar bagi pengusaha umum terus menghantui akibat tidak ada kepastian ketersediaan penumpang untuk menjalankan roda bisnis transportasi umum.
"Kalau bicara masalah angkutan umum khususnya yang ekonomi, itu harusnya dimana saja peran pemerintah ikut berperan. karena harga keekonomian tidak pernah tercapai," ujarnya.