Bisnis.com, PEKANBARU-- Kabut asap mengakibatkan Riau mengalami deflasi 0,38% pada September 2015.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad, mengatakan kabut asap membuat daya beli masyarakat Riau berkurang higga membuat harga makanan jadi turun. Bahan pokok juga turun.
"Daya beli masyarakat Riau menurun. Banyak warga yang ogah berbelanja karena kabut asap," kata Mawardi, Kamis (1/10/2015).
Jika permintaan turun, harga bahan pokok dan makanan jadi turun. Pedagang makanan jadi dan bahan pokok terpaksa menurunkan harga dan tidak bisa melakukan spekulasi.
Selain itu, terganggunya penerbangan karena kabut asap juga membuat daya beli masyarakat menurun. Mawardi menjelaskan, banyak produk yang tidak didistribusikan karena terganggunya penerbangan.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau, Viator Butarbutar, mengatakan bahwa yang merasakan dampak tersebut adalah pelaku UMKM, tidak bisa menaikkan harga di tengah menurunnya permintaan.
Viator menilai, Pemerintah Provinsi Riau belum memberi solusi yang nyata dalam menangani kabut asap, kebakaran hutan dan lahan sehingga membuat pengusaha rugi dan terancam gulung tikar.
“Kita tidak hanya memerlukan pernyataan soal siaga darurat kabut asap, kebakaran hutan dalan lahan diperpanjang. Kita membutuhkan solusi yang nyata agar dunia perekonomian berjalan dengan baik,” kata Viator.