Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hunian Vertikal: Kebutuhan Utama atau Masih Pilihan?

Namun, apakah hunian vertikal di kota-kota penyangga Ibu Kota Negara sudah menjadi kebutuhan utama dibandingkan dengan rumah tapak, atau masih sebatas alternatif?
Perusahaan mengusahakan komposisi pembeli Wismaya Residence terdiri dari 60% pemakai dan 40% investor. /Bisnis.com
Perusahaan mengusahakan komposisi pembeli Wismaya Residence terdiri dari 60% pemakai dan 40% investor. /Bisnis.com

Apartemen di Pinggiran Jakarta

Salah satu pelaku usaha yang melakukan pengembangan hunian vertikal di pinggir Jakarta, tepatnya di Bekasi ialah PT Langgeng Makmur Perkasa (LMP) melalui produknya Wismaya Residence.

Di lahan seluas 10.904 m2, perseroan mengembangkan 2.317 unit yang terbagi dalam dua menara setinggi 35 lantai.

"Sejak dipasarkan pada Juli lalu, sekitar 100 unit sudah terserap pasar," kata Business Development & Production Director Langgeng Makmur Perkasa, Yuyu Kasim, Senin (28/9/2015). Harga per unit dibanderol mulai dari Rp325 juta atau Rp13 juta per m2. Mayoritas pembelinya adalah pemakai.

Perseroan membidik pasar utama dari kalangan pekerja kelas menengah di area Bekasi, Cikarang, dan Jakarta. Menurutnya, Cikarang memiliki potensi pasar dari tujuh kawasan industri besar yang menampung 41.000 pekerja.

Namun, apartemen di daerah tersebut lebih banyak menyasar kelas menengah atas ataupun ekspatriat. “Kelas di bawahnya itulah yang menjadi bidikan utama produk kami,” tuturnya.

Wismaya Residence merupakan proyek apartemen kesembilan yang akan dibangun dan ke-19 dari yang sudah ada di Bekasi. Artinya, pengembangan hunian vertikal di sana sudah sedemikian pesat, walaupun pembeli utama masih dari kalangan investor.

Perusahaan mengusahakan komposisi pembeli Wismaya Residence terdiri dari 60% pemakai dan 40% investor. Perihal pemasukan, Langgeng Makmur menargetkan penjualan bisa mencapai 50% hingga akhir tahun.

Halaman Sebelumnya
Konsumen Berbeda Karakter
Halaman Selanjutnya
Dominasi Pembeli Investor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Edisi Selasa (29/9/2015)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper