Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mendesak pelibatan swasta dalam pengelolaan pelabuhan yang akan berstatus Badan Layanan Umum (BLU) milik Kementerian Perhubungan.
Ketua ALI Zaldy Ilham Masita mengatakan kerjasama ini akan meningkatkan kapasitas swasta dalam mengelola pelabuhan sehingga dalam tiga sampai empat tahun dapat menyaingi BUMN pelabuhan.
"Kita minta kepada Kemenhub harus hati-hati dengan konsep BLU karena memang bahwa BLU ini pelabuhan bukan untuk cari untung. Jangan juga BLU mungkin karena menterinya lagi bagus, ya, BLU-nya bagus, tapi mungkin tahun-tahun berikutnya menterinya enggak bener, BLU-nya juga jadi enggak benar," jelasnya, Minggu (27/9/2015).
Menurutnya, agar menjamin tarif pelabuhan yang dikenakan apabila pelabuhan dikelola swasta, Kemenhub dapat menetapkan tarif batas atas yang disesuaikan dengan biaya investasi dan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal di masing-masing wilayah.
Dia menuturkan pemerintah bisa memberikan sejumlah insentif seperti diskon suku bunga bank agar swasta memperoleh pinjaman bank yang lebih murah. Hal itu, paparnya, dapat memancing swasta untuk tidak mencari keuntungan yang besar sehingga tetap fokus pada orientasi pelayanan di pelabuhan.
"Tapi yang kita sangat mendukung dari BLU bahwa orientasinya harus ke pelayanan. Kalau ada insentif itu dibantukan ke swasta, swasta enggak akan kenakan tarif yang mahal," ucapnya.