Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dampak fenomena El Nino, Presiden Joko Widodo terus menyoroti stok dan stabilitas harga pangan di Tanah Air.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan El Nino berisiko mempengaruhi produksi pangan Indonesia. Tingkat produksi itu terkoneksi dengan stabilitas harga di tingkat masyarakat.
"Intinya presiden sudah memastikan bahwa stok pangan terutama beras itu harus cukup, distribusinya harus baik dan harganya juga tidak membebani daya beli msayarakat," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (25/9/2015).
Teten mengatakan stok beras pemerintah yang ada di Bulog relatif aman. Hingga 22 September 2015, stok beras Bulog mencapai 1,7 juta ton. Padahal target sudah dinaikkan menjadi 2,5 juta-2,7 juta ton pada tahun ini.
"Apakah perlu impor atau tidak itu dilihat dari kebutuhan stok pangan," imbuhnya.
Namun, Teten mengakui pemerintah masih menghitung seberapa besar dampak El Nino terhadap produksi pertanian pangan nasional.
"Kalau dibandingkan tahun lalu, stok sekarang relatif sama. Cuma memang yang seberapa besar dampak El Nino ini yang sedang kita hitung," ucap Teten.
Kendati belum memutuskan untuk mengimpor beras, Pemerintah lebih dulu memutuskan untuk membuka keran impor sapi bakalan dan daging sapi.
Pada triwulan IV/2015, Pemerintah membuka keran impor 10.000 ton daging sapi beku jenis prime cut dari Selandia Baru dan memberikan izin impor sebanyak 200.000 ekor sapi bakalan.
Khawatir Dampak El Nino, Jokowi Soroti Stok & Stabilitas Harga Pangan
Seiring dampak fenomena El-Nino, Presiden Joko Widodo terus menyoroti stok dan stabilitas harga pangan di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
52 menit yang lalu