Bisnis.com, MALANG—Petani menagih realisasi dari program pemerintah untuk mengasuransikan usaha pertanian tanaman pangan, seperti padi, jagung, dan kedelai.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang Tomie Herawanto mengatakan petani di daerah sebenarnya antusias dengan rencana pemerintah mengasuransikan usaha pertanian tanaman pangan.
“Mereka tidak keberatan membayar premi seperti yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya di Malang, Minggu (20/9/2015).
Pertimbangan petani bersedia mengasuransikan usaha pertaniannya, karena jika gagal panen karena sebab-sebab tertentu yang merupakan poin-poin yang masuk dalam produk asuransi, maka mereka tidak merugi terlalu besar karena diganti perusahaan asuransi.
Biaya produksi bisa terbantu dengan cairnya klaim asuransi.
Dengan begitu, maka pembiayaan untuk usaha tani berikutnya sudah ada.
Karena itulah, kata dia, petani menunggu realisasi program pemerintah berupa asuransi pertanian.
Namun sampai saat ini petani di Kab. Malang belum memperoleh sosialisasi mengenai program tersebut.
Itu sebabnya petani mempertanyakan keberlangsungan dari program asuransi pertanian, apakah benar-benar direalisasikan ataukah masih berupa wacana.