Bisnis.com, Jakarta-- Direktur Marketing Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Mohammad Feriadi mengatakan perusahaannya mengalami kerugian dan penurunan minat pengiriman barang ke daerah yang diselimuti kabut asap.
Hingga kini, JNE belum dapat memberikan kepastian waktu pengiriman barang akibat kabut asap yang terjadi di beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan.
Secara kerugian, belum tahu persis hitungannya. Tapi secara pasti dampaknya sangat besar karena ekspres dan pengiriman melalui udara, katanya, Minggu (20/9/2015).
Dia menuturkan jadwal maskapai penerbangan yang mengalami penundaan bahkan tidak bisa terbang menyebabkan pihaknya harus mencari solusi. Salah satunya, barang dikirim ke bandar udara terdekat lalu dilanjutkan dengan perjalanan darat.
Namun, langkah tersebut juga belum bisa memberikan kepastian waktu kepada konsumen, bahkan cenderung barang mengalami keterlambatan sampai ke penerima. Dia menyebutkan perjalanan via darat masih terkendala dengan jarak pandang yang terbatas akibat kabut asap.
Kita coba terbangkan ke daerah lain, terus dilanjutkan via darat. Tapi tetap kondisinya tidak begitu baik, agak sulit. Beberapa kita coba demikian, beberapa gagal juga karena jarak pandang terbatas, terangnya.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyatakan bahwa jarak pandang pengemudi di daerah Sumatra hanya berkisar 5 meter sampai 6 meter. Padahal pada kondisi normal, jarak pandang yang aman bagi pengemudi truk adalah 100 meter atau minimal 50 meter.