Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEKERINGAN: Masa Tanam 300.000 Ha Sawah di Sumsel Ditunda

Petani di Sumatra Selatan terpantau banyak yang menunda kegiatan pertanaman karena terkendala kekeringan yang sudah terjadi selama satu bulan terakhir.
Gagal panen akibat bencana kekeringan/Antara-Saiful Bahri
Gagal panen akibat bencana kekeringan/Antara-Saiful Bahri

Bisnis.com, PALEMBANG – Petani di Sumatra Selatan terpantau banyak yang menunda kegiatan pertanaman karena terkendala kekeringan yang sudah terjadi selama satu bulan terakhir.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumsel Erwin Noorwibowo mengatakan terdapat sekitar 300.000 hektare sawah yang belum ditanami karena petani masih menunggu hujan tiba.

 “Ini terjadi hampir di seluruh provinsi, Sumsel sendiri ada sekitar 300.000 ha yang biasanya ditanami pada awal September namun sekarang belum tanam,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (18/9/2015).

Menurut Erwin, kekeringan yang menyebabkan molornya masa tanam itu cukup ekstrem karena dipengaruhi dampak El Nino yang melintasi wilayah Sumsel.

“Kekeringan tahun ini cukup ekstrem karena didorong dampak El Nino sehingga banyak petani yang harus menunda masa tanam daripada nanti gagal panen,” katanya.

Apalagi, katanya, untuk petani yang menggarap sawah pasang surut sama sekali tidak memiliki sumber air karena kualitas air yang ada saat ini tidak bisa digunakan untuk mengairi sawah.

“Pompa sebetulnya sudah disiapkan tetapi kadar air yang ada tidak bisa digunakan karena dapat menyebabkan tanaman rusak,” ujarnya.

Erwin memaparkan puncak musim tanam biasanya terjadi pada September sampai Oktober namun sekarang tertunda karena musim kemarau masih berlanjut.

Adapun penundaan penanaman itu terjadi di sawah pasang surut, tadah hujan dan sebagian sawah lebak.

Dia mengatakan untuk saat ini para petani masih melakukan persiapan masa tanam sehingga ketika musim hujan datang, petani bisa langsung melakukan penanaman padi.

Meski ada penundaan masa tanam, pemerintah daerah masih optimistis target produksi padi pada tahun ini dapat tercapai.

“Sumsel ini memiliki berbagai tipologi lahan sehingga ketika ada lahan yang kekeringan saat musim kemarau, terdapat pula lahan yang diuntungkan secara bersamaan, seperti di lahan lebak dalam. Sehingga kami yakin target masih bisa tercapai,” katanya.

Menurutnya, saat ini pihaknya masih mengoptimalkan produksi dari sawah lebak dalam di mana saat musim kering air yang tergenang tidak penuh sehingga cocok untuk ditanami.

Dinas Pertanian pun akan mengupayakan strategi percepatan pertanaman pada tahun depan supaya terhindar dari kekeringan lagi.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel memproyeksi produksi padi Sumsel pada tahun ini bisa mencapai 4,11 juta ton gabah kering giling atau meningkat 11,85% dibanding 2014.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper