Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Luar Negeri Swasta Terancam Gagal Bayar Rp208,78 Triliun

Bank Indonesia mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) sektor swasta pada Juli 2015 mencapai US$169,16 miliar.n
Ilustrasi/alexedmans.com
Ilustrasi/alexedmans.com

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) sektor swasta pada Juli 2015 mencapai US$169,16 miliar.

ULN sektor swasta pada Juli 2015 tersebut mengalami penurunan 0,36% dari posisi Juni 2015 (month to month/m-t-m) yang senilai US$169,78 miliar.

Namun, jumlah ULN swasta mengalami kenaikan sebesar 3,16% (year to date/y-t-d) dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang senilai US$163,97 miliar dan juga tumbuh 6,68% (year on year/y-o-y) bila dibandingkan posisi Juli 2014 senilai US$158,56 miliar.

ULN swasta ini didominasi oleh pinjaman dalam bentuk loan agreement dengan posisi US$110,3 miliar atau 65% dari total ULN swasta.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Hendy Sulistyowati menyebut akan ada risiko gagal bayar atau default terhadap ULN Indonesia pada sektor swasta non-bank.

"Berdasarkan profilnya, risiko ULN paling besar ada pada ULN sektor swasta, khususnya utang nonbank bukan afiliasi," ujarnya di Gedung BI, Jumat (18/9/2015).

Menurutnya, utang yang diperkirakan akan gagal bayar terutama tenor jangka pendek korporasi non-afiliasi yang sampai Juli 2015 mencapai US$14,6 miliar atau Rp208,78 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS).

Hendy menungkapkan utang luar negeri swasta berdasarkan institusi saat ini masih didominasi oleh korporasi nonbank atau pangsa 80,8% dari total ULN swasta bulan Juli 2015 yang menurun sebesar 0,9% (m-t-m).

Berdasarkan kreditornya, ULN swasta nonafiliasi atau pangsa 65,6% dari total ULN swasta yang kreditornya dominan mengalami peningkatan sebesar 0,5% (m-t-m).

Posisi ULN swasta yang berasal dari perusahaan nonafiliasi, tersebut, mengalami kenaikan menjadi US$99 miliar atau pangsa 65,6% dari US$98,5 miliar dari Juni 2015.

"Kenaikan posisi ULN nonafiliasi tersebut terutama disebabkan oleh naiknya utang dagang dan kewajiban lainnya," kata Hendy.

Seperti diketahui, ULN Indonesia pada Juli 2015 mencapai US$303,67 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,23% (m-t-m) bila dibandingkan bulan Juni yang mencapai US$304,38 miliar.

Namun, bila dibandingkan pada bulan Juli tahun lalu, jumlah ULN di bulan Juli ini mengalami pertumbuhan sebesar 3,74% (y-o-y) di Juli 2014 yang US$292,7 miliar dan naik sebesar 3,39% (y-t-d) dari akhir tahun 2014 yang hanya US$293,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper