Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Hilirisasi Kelapa Sawit RI-Malaysia Dilanjutkan

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan proyek industri hilirisasi sejumlah produk kelapa sawit Indonesia-Malaysia akan dilanjutkan pembangunannya.
Pabrik pengolahan kelapa sawit/Ilustrasi-Bisnis
Pabrik pengolahan kelapa sawit/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan proyek industri hilirisasi sejumlah produk kelapa sawit Indonesia-Malaysia akan dilanjutkan pembangunannya.

Persaingan industri minyak dunia yang ketat mendorong Indonesia-Malaysia bekerja sama menghadapi tantangan tersebut, demikian JK saat jumpa pers di Istana Wapres, Jakarta pada Jumat siang (19/9/2015).

"Sehingga perlu Indonesia dan Malaysia bersatu untuk menghadapi persaingan dan tantangan dari berbagai negara," kata Wapres.

Menurut JK, proyek tersebut diinisiasi sewaktu Sofyan Djalil menjabat sebagai Menko Perekonomian.

Kendati saat ini Sofyan menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, namun proyek untuk penguatan industri kelapa sawit tersebut akan berlanjut.

Sofyan mengatakan pemerintah Indonesia dan Malaysia telah sepakat membuat standar bersama kualitas minyak sawit mentah (CPO).

Hal itu dilakukan agar dunia internasional tidak mendikte standar bagi CPO tersebut.

"Kedua, rencana membikin industri bersama sehingga produk-produk hilirisasi tidak tergantung pada mengekspor CPO," kata Sofyan.

Dengan proyek tersebut, Indonesia-Malaysia akan memproduksi produk turunan dari minyak sawit seperti produk minyak dan zat kimia.

Sofyan menjelaskan kedua negara masih mengkaji tempat proyek tersebut apakah akan dilokasikan di Kalimantan Timur atau Kalimantan Barat.

"Tapi prinsip-prinsipnya sudah disepakati tentang tim yang membuat standar. Kita akan rapat lagi nanti awal Oktober," jelas Sofyan yang menambahkan proyek tersebut dimulai sejak 2014.

Dia menambahkan pemerintah tidak ikut dalam pembangunan proyek tersebut, namun hanya akan memberikan dorongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper