Bisnis.com, JAKARTA--Badan Urusan Logistik mengkhawatirkan kondisi cuaca ekstrim pada akhir tahun ini bisa berisiko terhadap minimnya pasokan beras pada 2016.
"Harapan kami cuma satu, semoga segera datang hujan supaya panen kini tak mundur,"ujarnya di Istana Wakil Presiden, Jumat(18/9/2015).
Jika curah hujan tak kunjung datang, jadwal panen yang seharusnya berlangsung pada Januari atau Februari akan mundur.
Kemunduran panen, lanjutnya, mengakibatkan pasokan beras tahun depan tersendat. Dengan demikian, BULOG harus bekerja keras menyiapkan pasokan beras pada akhir tahun ini.
"Kesiapan Desember sangat berhubungan dengan datangnya hujan saat ini,"jelasnya.
Per 18 September 2015, Djarot menyebutkan, pasokan beras di gudang Bulog tercatat sebesar 1,7 juta ton. Volume tersebut dinilai bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sampai akhir tahun ini.
Dalam pemberitaan sebelumnya, pemerintah disarankan benar-benar mempertimbangkan opsi impor untuk mengantisipasi fenomena el-nino yang diprediksi akan berlanjut hingga Februari tahun depan.
Pengamat ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor Hermanto Siregar menyebutkan pemerintah mesti melakukan identifikasi secara cermat dan akurat terkait jumlah stok dan posisi stok tersebut.