Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK MIGAS SUMUR SUKOWATI: Bupati Bojonegoro Ajukan Skema Baru Pengolahan Lahan

Bupati Bojonegoro Suyoto memenuhi janji memperjuangkan aspirasi pemilik tanah di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk yang ingin tanahnya disewa dalam pengadaan lahan untuk pengeboran sumur Sukowati PAD C-1.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisins.com, JAKARTA – Bupati Bojonegoro Suyoto memenuhi janji memperjuangkan aspirasi pemilik tanah di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk yang ingin tanahnya disewa dalam pengadaan lahan untuk pengeboran sumur Sukowati PAD C-1.

Meski begitu, Suyoto juga menyiapkan skenario lain jika mekanisme sewa tanah tidak bisa dilakukan karena terbentur aturan. Skenario itu adaklah  tukar guling atau ruilslag bagi pemilik tanah yang tidak ingin kehilangan mata pencarian sebagai petani.

“Saat bertemu di Yogyakarta, saya sudah sampaikan langsung pada Sekjen Kementerian ESDM ada warga yang ingin lahannya disewa dalam pengadaan lahan untuk lokasi pengeboran sumur Sukowati PAD C-1,” jelasnya dalam siaran pers, Rabu (16/9/2015).

Aturan tersebut, lanjutnya, akan dilihat mungkin atau tidaknya dilaksanakan. “Jika tidak memungkinkan, karena terbentur aturan, kita sarankan menggunakan pola tukar guling,” ungkapnya.
 
Yoto memaparkan konsep yang ditawarkan adalah tukar guling dengan luasan lahan  150% bagi pemilik tanah yang tidak ingin kehilangan mata pencaharian sebagai petani.

“Jika aturan tidak memungkinkan JOB PPEJ menyewa lahan, kami siapkan konsep tukar guling yang menguntungkan untuk pemilik tanah. Tanah mereka kita ganti 150% dari lahan yang mereka miliki saat ini. Jadi kalau dia punya 100 m2, kita ganti 150 m2,” katanya.

Lewat pola tukar guling ini, sambungnya, Pemda Bojonegoro berharap warga  bisa tetap bertani di sekitar lokasi lahan yang dibutuhkan untuk pengeboran sumur Sukowati PAD C-1.
 
“Kalau dengan tukar guling, pengadaan lahan penggantinya bisa fleksibel. Yang penting tidak terlalu jauh dari rumah pemilik lahan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro juga melihat pola tukar guling merupakan pilihan paling ideal untuk memenuhi aspirasi pemilik tanah yang tidak ingin beralih profesi sebagai petani.

"Untuk pola sewa tanah, sepertinya sulit karena set itu harus dibeli dan menjadi asset negara. Kalau memang benar warga tidak ingin berpindah profesi, tetap menjadi petani, pola tukar guling yang paling tepat.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper