Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Rusun 2016 Dipangkas, Pemerintah Hanya Sanggupi 15.000 Unit

Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan anggaran pembangunan rumah susun untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun depan akan dipangkas.nn
Ilustrasi: Aktivitas warga di rumah susun sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (20/1/2015). Antara/Zabur Karuru
Ilustrasi: Aktivitas warga di rumah susun sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (20/1/2015). Antara/Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan anggaran pembangunan rumah susun untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun depan akan dipangkas.

Dirjen Pengadaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan anggaran tahun depan yang tersedia untuk subsidi pembangunan rusun hanya cukup untuk 15.000 unit.

"Tahun ini, [anggaran pembangunan] rusun itu 20.000, tahun depan 15.000," katanya seusai Rapat Kerja Kementerian PUPR dengan Komisi V DPR, Senin (14/9/2015).

Secara umum, Syarif menyebut total anggaran untuk pengadaan hunian bagi kalangan MBR mencapai Rp7,69 triliun atau lebih rendah dari anggaran tahun ini sebesar Rp8,1 triliun.

Dia mengatakan kebutuhan anggaran pemerintah untuk pengadaan hunian mencapai Rp8,7 triliun. Namun, pagu yang disepakati dengan Komisi V DPR sebesar Rp7,69 triliun.

Dari jumlah rusun yang akan dibangun 15.000 unit pada 2016, sebanyak 6.300 unit akan dibangun di Jakarta. Jumlah tersebut terbagi atas 4.300 unit di Pasar Rumput dan sisanya di Pasar Minggu.

Di dua lokasi tersebut, rusun yang akan dibangun terdiri dari dua menara dengan ketinggian 25 lantai hingga 27 lantai.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper