Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menyatakan lelang sejumlah paket proyek jalan dan jembatan belum terselesaikan hingga saat ini akibat restrukturisasi organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun ini.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hediyanto W. Husaini mengatakan hingga akhir Agustus lalu, masih ada 291 paket proyek yang belum selesai dilelang dengan nilai Rp4,56 triliun.
Nilai tersebut setara dengan 9,7% dari pagu kontraktual Ditjen Bina Marga di 2015 senilai Rp46,9 triliun. Hediyanto mengatakan tengah mengusahakan agar proses pelelangan dapat dilakukan dengan segera agar penyelesaian kontruksi, terutama untuk paket single year, tetap dapat diselesaikan akhir tahun ini.
“Ini masih bisa kita selesaikan meskipun mulainya agak terlambat. Dengan terobosan untuk pengerjaan tujuh hari seminggu dalam dua shift sesuai instruksi Pak Menteri [PUPR] saya kira kita masih bisa kejar ini hingga akhir tahun,” katanya, Minggu (13/9/2015).
Ditjen Bina Marga menargetkan dapat menyelesaikan lelang hingga proses kontrak 185 paket hingga akhir September nanti dengan nilai total sekitar Rp3,1 triliun. Sementara itu, 106 paket yang tersisa dengan nilai total Rp1,5 triliun ditargetkan dapat selesai pada Oktober.
Termasuk di antara paket-paket tersebut yakni paket-paket tahun jamak yang mengandalkan dana pinjaman China. Satu paket sudah terkontrak pada Agustus lalu, yakni paket dukungan konstruksi pemerintah untuk tol Solo-Kertosono.
Sementara itu, tiga paket lainnya hingga saat ini belum terkontrak. Ketiganya adalah paket proyek dukungan kontruksi pemerintah untuk jalan tol, yakni tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, tol Balikpapan-Samarinda, dan tol Manado-Bitung.
Plt. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan dalam bulan ini, ketiga paket loan tersebut akan segera dikontrak dengan pemenang tender masing-masing.
Pekan ini, kontrak proyek Cisumdawu akan segera diteken. Namun, Herry belum mengungkapkan siapa kontraktor pemenang proyek tersebut.
“Sekarang tendernya sedang berjalan. Nanti tanggal 15 [September] akan dikontrak yang fase II, itu sudah bisa sampai Sumedang,” katanya.
Proyek fase II adalah sepanjang 11 km dari seksi II yang panjangnya 17,35 km. Fase I sepanjang 6,35 km telah dimulai sebelumnya dan kini progresnya 65,3%.
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberi dukungan konstruksi pada seksi I dan II sepanjang 29,38 dari total panjang tol ini yang mencapai 59,5 km.
Sementara itu, untuk paket dukungan konstruksi pada tol Balikpapan-Samarinda dan tol Manado-Bitung, menurut Herry kontraknya akan ditandatangani pada 28 September mendatang.
Pemerintah akan berupaya mendekati pemerintah China untuk mempercepat proses persetujuan pencairan pinjaman agar pembayaran termin pertama tetap dapat dilakukan tahun ini.
“Kita upayakan cukup 2,5 bulan atau tiga bulan, jangan berlebihan sampai enam bulan seperti yang sudah-sudah,” katanya.